Subscribe:

pulsa

Sabtu, 15 November 2014

Panggil saya anak baru

Dari kecil saya sudah suka mempunyai keinginan yang aneh.. Salah satunya keinginan untuk tau gimana rasanya jadi anak baru, keinginan untuk pindah sekolah!!! Salah satu keinginan aneh yang tentu saja tidak tercapai.. Haha.. Tapi keinginan tetaplah keinginan, walaupun dalam bentukan yang berbeda.. Saya tetap suka untuk ingin jadi "anak baru", dan Jakarta menjadi salah satu penyebab yang mewujudkan keinginan aneh saya.. :D tapi sepertinya keinginan satu ini tidak berhenti untuk menuntut.. :p masih gemar mencari korban.. Haha.. Tak apalah.. Toh ini bukan hal buruk, tidak ada salahnya dipelihara.. Bahkan sepertinya suatu keharusan untuk dipelihara.. :))

Saya tetap mau terus-terusan jadi anak baru.. Di tempat baru.. Dengan kawan baru.. Pesaing baru.. Guru baru.. Cerita baru..

Senin, 10 November 2014

Tentang berbagi yang selalu mencipta bahagia

 " The World is full of nice people. If you can't find one, be one"


Berbagi itu tidak pernah rugi. Sebuah kalimat yang entah saya sendiri tidak pernah mengingat dimana pertama kali mendengarnya atau sejak kapan saya mulai menyukai kalimat pendek tersebut. Saya memang bukan orang yang pandai mengingat bagaimana dan kapan sesuatu itu bermula. Tapi yang jelas saya begitu jatuh cinta pada kalimat itu. Ya, tidak akan pernah merugi ketika kita mau berbagi. Itu yang membuat saya menjadi ketagihan melakukan hal yang satu itu, terutama setelah merasakan hidup sendiri di kota sebesar Jakarta ini.

Semuanya seperti berjalan dengan cepat, ketika pertama kali bergaul dengan kehidupan kampus dan mengikuti beberapa kegiatan sosial tidak terasa perburuan saya mempertemukan saya dengan begitu banyak orang baik di Jakarta ini. Saya yang sejak dilahirkan dan dibesarkan di pulau paling timur di Indonesia tidak pernah membayangkan akan menemukan banyak hal di kota ini, bahkan memikirkan akan tinggal di kota ini pun tidak. Di kota saya dibesarkan, saya melihat semuanya terasa normal saja. Melihat orang-orang yang sibuk bekerja, beraktifitas, berjualan, bersekolah, dan terkadang diselingi ketegangan situasi yang tiba-tiba terjadi, sekolah dipulangkan dengan sedikit cepat, menghindari dan memilah-milih jalan untuk pulang ke rumah setiap kali ada pemalangan jalan karena begitu seringnya konflik terjadi disana. Dan itu semua terasa normal saja bagi saya saat itu. Mungkin itulah kenapa ada banyak pepatah yang menyuruh kita untuk merantau. Merantaulah, kau dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan; merantaulah, maka kamu akan mendapatkan berbagai hal dalam hidup mu; merantaulah, maka kamu akan tahu bagaimana rasanya rindu dan kemana harus pulangYa, merantaulah dan disini saya sekarang. Mendapat banyak pelajaran di kota sebesar ini. Kota yang begitu memberikan banyak kejutan. Jakarta, kota dimana bercampurnya kemakmuran dengan kemelaratan yang ajaibnya hidup "berdampingan".

Di kota inilah perburuan saya naik dengan drastis, dan dikota inilah saya bertemu dengan mereka salah satu dari sekian banyak orang baik di kota ini yang dengan tulus bergerak atas nama kemanusiaan. Bermula dari hobi saya berburu event dan akun sosial di media sosial, bertemulah saya dengan sebuah gerakan dengan ide sederhana membagikan sebungkus nasi kepada mereka yang membutuhkan. Gerakan yang menamakan diri sebagai "Berbagi Nasi" , yang setelah beberapa kali gagal untuk ikut bergabung akhirnya diberi kesempatan juga untuk bergabung dengan berbagi nasi Jakarta. #berbaginasiJKT



Sama seperti kegiatan lainnya, dengan bermodal kenekatan dan kontak dari media sosial berangkatlah saya bersama seorang kawan. Selalu ada rasa yang baru ketika mulai berbagi, rasa yang berbeda pada setiap macam jenis berbagi. Termasuk kali pertama mendatangi gerobak yang di sampingnya tertidur satu keluarga dengan nyenyaknya. Saya garis bawahi, dengan nyenyak. Setidaknya itu yang terlihat dari mata nyata saya, mungkin kelelahan mencari botol-botol plastik, kardus-kardus, dan barang-barang bekas lainnya membuat mereka bisa dengan "nyaman"nya menikmati tidur beralas sebuah spanduk tipis dan beratap langit jakarta, tanpa kasur yang empuk, tanpa bantal yang nyaman atau bahkan selimut yang halus. Mungkin juga karena untuk melupakan rasa lapar mereka. Saya bukan tipe orang yang pandai bercakap pada orang lain, apalagi pada mereka yang lebih tua. Bahkan ngobrol dengan guru pun saya gemetaran. haha. Satu persatu nasi yang menjadi amanah dari para donatur dibagikan satu persatu oleh pejuang nasi, istilah untuk para volunteer yang bergerilya menyalurkan donasi. Singkat kata, saya menikmati berbagi malam itu dalam diam. Menikmati setiap waktu ketika berbagi sebungkus nasi, menikmati setiap ucapan syukur, do'a dan terimakasih yang tulus dari mereka, menikmati setiap senyuman dari mereka yang entah kenapa begitu nyaman untuk dinikmati. Hari pertama saya bergabung berakhir sangat malam, setidaknya saya tidak membayangkan akan pulang semalam itu. Walaupun sejak awal kuliah saya sering pulang malam. haha. Dan malam itu sejujurnya walau badannya lelah tapi berakhir dengan rasa kebahagiaan yang luar biasa. :'D

Ketagihan itu pun berlanjut dimalam-malam selanjutnya. Cerita tiap malam pun berbeda, tentu saja. Walaupun terkadang target yang ditemui sama. Tidak akan selesai tulisan ini kalau harus menceritakan satu persatu. Dari ibu-ibu yang sakit karena tertabrak, bapak penyapu jalanan yang tengah malam tidur sendirian di pinggiran jalan bersama sapunya, bapak yang ketika ditanya ternyata belum makan dari siang :'(, bapak-bapak yang terlihat sangat nyenyak tertidur karena kelelahan sampai susah untuk dibangunkan, dan begitu banyak cerita lainnya. Jika kamu ingin tau betapa wajibnya kita untuk selalu bersyukur di semua yang telah kita dapat. Bergabunglah dan berbagilah.. :)

Dari sekian banyak cerita, saya punya setidaknya satu yang begitu berkesan di minggu-minggu saya bergabung dengan @berbaginasiJKT. Tentang anak laki-laki tiga bersaudara di salah satu perempatan di Rawamangun. kakak beradik yang begitu bersemangat membantu ibunya mengumpulkan botol-botol, kardus-kardus, dan kertas-kertas untuk dikilokan dan mendapatkan sedikit uang untuk sekedar makan. Dua diantara seharusnya duduk di bangku SD, jaelani dan aldi. Tapi keadaan yang membuat mereka tidak bisa mengenyam bangku tersebut. Walaupun mereka begitu ingin untuk bersekolah, namun kata ibu mereka belum ada yang menawarkan kembali sekolah gratis. :') Suatu malam saya bertanya pada salah satu dari mereka:

"mau kakak kasih buku gak? kalau mau belajar nanti kakak bawakan"

mereka hanya menatap dan tersenyum tanpa memberikan jawaban. singkat cerita, di beberapa minggu berikutnya setelah sebelumnya pernah lupa membawakan bukunya, saya bawa juga beberapa buah buku dan satu pak pensil mewarnai yang sudah diasah. Dan yang saya dapatkan sungguh menjadi sebuah kenangan yang membahagiakan, sebelumnya saya tidak pernah membayangkan mereka akan menerima itu semua dengan begitu bahagianya. Keriangan itu terpancar sangat jelas dari mata polos mereka. Ya, tatapan keceriaan lebih dari seorang anak kecil yang girang menerima es krim atau bahkan sepeda di hari ulang tahun mereka! Hanya dari tiga buah buku yang bagi saya harganya tidak seberapa dibandingkan buku-buku kuliah saya atau bahkan koleksi novel dan buku puisi saya, tapi saya dapatkan sinar mata keceriaan yang begitu membahagiakan. ya, saya bahagia! :))

Oh iya, saya tergabung dalam @berbaginasiJKT wilayah timur yang bergerak rutin di tiap hari jum'at malam dengan starting point berkumpul di belakang gedung Rabbani rawamangun jam 9 malam. Berbagi nasi Jakarta sendiri dibagi kedalam 5 tempat, jakarta timur, jakarta barat, jakarta pusat, jakarta selatan dan jakarta utara. Ada cerita lain yang ingin saya tuliskan, tentang para pejuang nasi yang hebat. Mereka orang-orang yang membuat saya betah untuk terus mau hadir di hampir tiap jum'at malam. Mereka yang seperti tidak punya lelah disamping semua aktifitas pribadi mereka, mereka yang selalu membuat keriangan di setiap malam kami "bergerilya", mereka yang menerima "anak baru" dengan tangan terbuka dan tanpa beda, mereka merangkul dengan cepat sehingga kami merasa rugi jika tidak melewatkan malam bersama mereka, mereka yang membuat saya tidak merasa kerepotan ketika tiap hari jum'at harus mencari pinjaman motor (maklum anak kosan), mereka yang membuat saya tidak merasa lelah walau harus pulang diatas jam 12 malam (ampun emak, anak gadismu berkeliaran di tengah malam :p) dan mereka salah satu alasan berbagi nasi Jakarta tetap ada :3 Walaupun terkadang jumlah pejuang nasi hanya beberapa tapi tidak mengurangi niat tulus mereka untuk menuntaskan amanah dari para donatur. lihat foto cerianya kami. hahaha.

@berbaginasiJKT
Berbagi Nasi Team Jakarta Timur
Diakhir semua curhatan panjang membosankan ini, saya mau berterimakasih pada semua bagian dari berbagi nasi terutama @berbaginasiJKT untuk semua pelajaran, pengalaman, dan keceriaan yang kalian berikan di waktu kurang lebih 5 bulan ini. Semoga saya tidak lelah melakukan kebaikan di manapun saya berada, walau mungkin tidak dengan cara yang sama. Waktu dan jarak memang akan memisahkan raga kita, tapi hati kita tidak. ciiieeee.. :p Mudah-mudahan diberi kesempatan lagi untuk datang ke Jakarta dan bersilaturahmi kembali. :))





Tertarik dengan berbagi nasi? cek aja info lengkapnya
web: berbaginasijkt.com
twitter : @berbaginasiJKT , berbagi nasi Indonesia
facebook : berbagi nasi







Saatnya Berbaginasi!
Let's Go Team!

Kamis, 06 November 2014

mencipta rindu

bagaimana menggambar resah?
sepertinya hati sedang berulah
entah
titik lepas diujung sua
ada malu di setumpuk haru
ada ragu di tingginya mau

bagaimana menenangkan risau?
berdamai dengan waktu
pencipta jarak pembuat rindu
hadirkan celah sendu

pada hati yang mencipta rindu
ceritakan ini pada waktu
tentang hati yang meragu
tentang waktu yang tak mau tau
memotong rasa yang memulai bersatu

bagaimana cara menggugat rasa?
meminta untuk tidak memancing airmata
menuntut untuk mampu menerima
tentang jarak
tentang jalan
yang lagi dan lagi harus datang

tentang waktu yang mencipta
sebuah rindu dan cerita
tentang jarak yang memaksa
bentang simpangan pemrakarsa kisah

biarkan aku berceloteh manja

tentang aku yang kembali memulai
memulai mencipta rindu
sebentar lagi


---------------------------------------------
Jakarta, november 2014

Rabu, 22 Oktober 2014

Lirik Dekat - Lahir Kembali

Lagu ini moodbuster banget! Karena sampai sekarang masih belum berhasil dapat liriknya, gue mau nyoba nulis liriknya dari sependengaran gue. Kalau salah, mohon dikoreksi ya.. :))

twitter: @musikdekat
tumblr: musikdekat.tumblr.com

LAHIR KEMBALI

Kumemilih diam karena percuma
Bicaraku bagaikan asap bagimu kau tutup mata telinga
Kau berkata tidak sebelum kubisa
Yakinkanmu bahwa apa yang kuinginkan itu benar adanya

Semua percuma jadi sama saja
Karirku kan tamat dan kaulah penyebabnya

(*)
Genggamlah kedua tanganku
Bantu aku tuk lahir kembali
Topang beratku di bahumu (???)
Dengan karyaku lahir kembali
Lahir kembali yeea
Dengan karyaku lahir kembali
Lahir kembali yeea
Bertiga kita lahir kembali

(rap)
Wawwaw
(???)
You fuck*ng shut up!
Just see me now
Kau ambil aku saat ku hijau
Kau beri aku dengan silau
Kau yang mengarahkan kau bilang ini terbaik
Dan satu-satunya jalan satu-satunya jalan
Kau anggapku takkan paham
Padahal kau tutupi
Ilmumu cuma segenggam
Kau beri aku ilusi
Ku pegang kendali
Saatku kan beraksi kau bilang salah lagi
Na Na
Sudah cukup pagar pintuku
Malah kau tutup
Daripada carut marut
Jalan sendiri ku tetap sanggup
Ku tetap sanggup
Sekali lagi sampai disini
Bersama kamu kubisa mati kucoba mati kurela mati
Bangkit kembali

kembali ke (*)

Aku bilang tolong dengarkan tapi kau malah ributkan
Buat apa bicara panjang kita sudah tau siapa yang kan menang
Mendengarkanmu berjam-jam sempat kupikir kau orang baik
Saat telingaku keram ternyata kau memang kau
BAAAAAAAB*


kembali ke (*)

Selasa, 21 Oktober 2014

boleh saya melow?

Ini akan jadi tulisan kesekian yang tidak jelas maunya kemana. bahkan saya sendiri bingung bagaimana memulainya. :/
yah, waktunya akan segera tiba juga. waktunya kembali ke tanah kelahiran, waktunya penempatan. setelah menghabiskan sekitar 5 tahun di ibukota Indonesia yang kata banyak orang serba ada ini. setiap ada yang dimulai pasti harus ada yang diakhiri. Itu sudah jadi suatu keharusan, tapi kali ini merupakan salah satu momen yang begitu terasa cepat buat diterima. sedikit diluar prediksi tapi efeknya luar biasa. sebagai "anak pemerintah" dengan status ikatan dinas sudah pasti kita lebih banyak menerima, termasuk status penempatan ini.Penempatan yang kabarnya (ya, sampai saat ini pun masih berupa kabar semata walaupun kemungkinannya sudah 80%) akan dilakukan bulan november dan november itu bulan depan. :( too fast. saya sadar penuh kalau saya harus dan wajib pulang, saya juga pengen pulang dan mengabdi di tanah kelahiran. tapi tidak untuk waktu secepat ini, dalam perkiraan saya, ini akan terjadi di bulan Januari tapi ternyata. Ah, saya ga tau perasaan apa ini. Rasa sedih yang bercampur aduk. Jakarta memberikan banyak, sangat banyak pelajaran. Semenyebalkannya kemacetan Jakarta, sepolusi apapun udara Jakarta, sekacau apapun transportasi Jakarta. Disini, di tempat ini terdapat begitu banyak pelajaran, terdapat banyak juga orang hebat, banyak orang baik. Ah, betapa beruntung saya bisa merasakan ini semua.

Betapa banyak orang yang saya temui disini, dari mereka yang dilingkungan kampus. STIS. Angkatan 51 sebagai angkatan yang mengiringi kebersamaan selam 4 tahun disini. 1B, 2G, 3SK3, 4SK3. Dosen-dosen hebat, termasuk dosen pembimbing dan dosen penguji saya yang membantu mengiringi kelulusan saya. organisasi-organisasi kampus dan kepanitian kampus. DPM, Magradika, Dies Natalies, Rohis, Forkas, Jelajah Alam, dan begitu banyak kepanitiaan dan organisasi lain yang memberi begitu banyak kenalan baru dan pengalaman baru. My super special big family, GPA Cheby dan MPC. Entah berapa banyak kebahagiaan yang muncul ketika bersama mereka. :') kakak-kakak angkatan STIS 50,49,48,47. Adik-adik angkatan STIS 52,53,54,55. Termasuk bapak-bapak, ibu-ibu, mas-mas dan mbak-mbak yang ada dilingkungan kampus. OB, satpam, kantin. Ah, terlalu banyak pelajaran yang bisa diambil dari mereka semua. Mudah-mudahan kita bisa saling mengingat satu-sama lain diwaktu yang lain nanti. :))
Beralih di luar lingkungan kampus, dimulai dari lingkungan kosan yang membuat saya nyaman untuk bertahan sejak pertama kali tiba di Jakarta. Bahkan, sudah diingatkan untuk tidak ngelupain gang mangga dan mampir ketika nanti main ke Jakarta. Termasuk ngingetin untuk jangan lupa berpamitan. :')
Masuk ke mereka yang ikut mewarnai kehidupan saya di Jakarta dengan menuruti ke-"alay"-an saya.. hahaha.. Super fans family, d'Bieterz, obiet panggrahito dan keluarga ayah tatas yang begituuuu baik. ArchAngels yang setia banget nungguin David Archuleta dari Utah sana, walau baru beberapa kali ketemu dengan @DAIJakarta mereka menyenangkan dan ngangenin. Mandala Family yang walaupun tidak seberapa banyak tapi selalu bikin keceriaan kalau ketemu, nurul, adhel, tatu, ika, sudah pasti termasuk kak Mandala, kak denova, zara dan arkan. :*
 Dan last but not least, komunitas-komunitas yang berisi orang-orang hebat yang membuka begitu banyak dunia saya dan pelajaran-pelajaran hebat buat saya. Buku untuk papua (BUP), kakak super keren kak dayu rifanto, kak lisa, kak ida, kak ayu dan entahlah begitu banyak orang keren lain didalamnya. Sekolah relawan, bang gaw, mbak anne, mbak monic, dan semuaaa yang pernah menjadi guru-guru hebat selama saya di Jakarta. Jendela Jakarta yang ga bisa disebutin personelnya satu-satu yang kece-kece, di perpus, di moblib, semuanya. Berbagi Nasi Jakarta yang menakjubkan. Begitu menyenangkan bersama mereka, sambutan yang menyenangkan bikin betah untuk terus berjuang bersama mereka. Komunitas dua jari, bang adi, anjar, mamah, kak adi, semuanya. IMAYD, PYI tebet umi, bu dessy, rekan pengajar.. termasuk semuaaaa murid saya di PYI dan KDJ saya akan sangat merindukan kalian. Rumah baca panther, CCE, ACT, dan begitu banyaaaak kegiatan yang sempat saya ikutin di Jakarta. Semua kenalan-kenalan baru di semua kegiatan yang pernah saya datangin. Kalian orang-orang hebat!
Dan sekarang, saat ini tempat dimana saya belajar banyak hal baru tentang dunia kerja, binagram BPS Pusat. khusunya di bagian monev yang begitu menyenangkan, pak bambang, pak manto, mba rani, bu ikhe, pak tom, mb rita, mb lia, mb nurul, mb titis, pak aris, mas bagus dan semuanyaaaaa.. :D

Dan akhirnya, tidak semua bisa saya cantumkan disini. Dibalik ketidaksiapan dan kesedihan tetap saja ada bertumpuk rasa syukur. Mohon maaf untuk semua kesalahan sengaja atau tidak sengaja kepada semuanya. Terimakasih untuk semua pelajaran, kebersamaan dan pengalamannya. Saya akan sangat merindukan kota ini. :')

Hah, apalah saya. Belum juga apa-apa sudah menulis hal sepanjang ini. Belum juga ada kejelasan, udah sedih aja. :"""D 5 tahun itu cepat yaaaa....

Minggu, 19 Oktober 2014

Sejujurnya saya khawatir jika saya terkena batunya dan beneran harus jatuh hati pada brondong.. ._."

Rabu, 01 Oktober 2014

bandara rindu

bandara yang seperti mengucap namaku
memanggil seolah hanya aku yang dimau
bandara yang meneriakkan namaku
keras namun terdengar sendu

ada yang salah dengan kupingku
mungkin pengaruh rindu


--------------------------------
1 oktober 2014

Puisi Zarry Hendrik - Sama-sama di bawah langit

Bila aku harus menjauhimu, aku akan memulainya dengan berjalan mundur.
Aku akan menghayati lambai tanganmu di selangkah demi selangkah.
Kemudian saat mataku mulai berkaca-kaca, aku akan berkedip untuk membiarkan pipiku pasah.
Aku akan menangisi jarak sambil menaruh harap untuk melayang-layang di atas tanah.
Karena sejauh apapun kita terpisah, kita hanya sama-sama di bawah langit, masih di dalam bumi yang tidak lelah berputar terus.

Senin, 22 September 2014

Jual PO Notebook David Archuleta

Mau punya koleksi notebook keren dengan cover david archuleta? Nih, ada yang lucu dan oke punya. Bisa banget buat dibawa kemana-mana. Penampakannya seperti dibawah ini...




Spesifikasi:
1. Tiga design:
  • Black (code: DAB)
  • Pink (code: DAP)
  • Blue (code: DAL)
2. Isi: kertas PUTIH POLOS 150 lembar, Lux paper (kertas novel)

3. Hardcover
4. Ukuran: A5


DAB

Harga: @Rp. 75.000 (belum termasuk ongkos kirim)
Pengiriman menggunakan JNE
Rekening yang tersedia: BNI, BCA, BRI

Langsung saja order:
(PO) SMS ke 087772217359
min. pembayaran sebelum barang ready 30.000 (pelunasan maksimal 4 oktober 2014)
(Ready maksimal 6 oktober 2014)

Jika barang ready lebih cepat akan langsung dikirim.. Grab Fast!!! :D

Trusted! I'm ArchAngel! :)
Twitter: @dede_crh
Facebook: www.facebook.com/citrarizkyhandayani

Jumat, 19 September 2014

Mana Dusta, Mana Nyata - Dekat (Lirik)

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata

mana yang dusta.. mana yang nyata..

jangan jangan jangan lagi jangan lagi
kau ulang kau ulang kau ulang lagi ulang lagi

bisa kau tutupi dengan dusta
jadi menumpuk bagai pagoda
begitu tinggi hingga tak lagi bisa kumelihat puncaknya
sebelum kau buat hatiku jadi abu
cintaku patah arang jujur saja padaku
dimulai dari sekarang

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata


jangan jangan jangan lagi jangan lagi
(jika kau ulang aku akan mati)

kau ulang kau ulang kau ulang lagi ulang lagi
(RAP)


--------------------------------------------
Dekat merupakan "tranformasi" baru dari grup vokal Tangga, album pertama mereka EP bisa didapatkan gratis secara legal di musikdekat.tumblr.com . Fresh album, fresh music! ga perlu pake ragu, so grab fast!!! follow their account @musikdekat for more info.

Support!


Dengarkan aku

Aku ingin berbicara padamu
walau bukan pada raga yang disana terbemam rasamu
Kalau kau tanya mengapa baru sekarang aku mendekat padamu
Tanyakan saja pada rasa di ragamu
Kenapa begitu la berdiam bagai patung tanpa suara
Disaat aku menunggu untuk sekedar berbicara di depan ragamu
Aku tidak pernah tau bagaimana sebenarnya yang tertulis dihatimu
Setidaknya itu dulu, ketika satu dekade lebih berlalu
Akhirnya patungmu diberi sejumput rasa untuk bersuara
Walau mungkin sekedar menuliskan kata
Itu yang membuka mataku, mata hatiku
Buatku berhasrat untuk berbicara padamu, walau bukan pada raga yang disana ada rasamu.

Tak perlu kau khawatirkan apa yang akan kukatakan
Aku tidak akan memakimu
Mengeluarkan kata yang hanya akan buatmu benci padaku
Aku tidak akan mendiamkanmu
Seperti yang berlalu satu dekade pada ragamu. Menjadi patung
Tidak juga sedikitpun menyentuh ragamu, aku tidak akan rela ada jiwa lain yang akan menangis tersedu

"lalu apa?" katamu dalam khayalku
Aku ingin berbicara padamu
Pada raga yang menyimpan rapi rasamu
Ucapan terimakasih yang dalam dari jiwaku
Dari jiwa yang menunggu kabar darimu sejarak satu dekade

Balikkan lagi ragamu, aku sudah puas berbicara padamh
Pada selembar gambar yang tersimpan rapi di buku biruku
Kembangkan lagi senyummu, aku sudah tak butuh lagi ragamu.

Semoga.

-----------------------------
Jakarta, 19 september 2014

Minggu, 31 Agustus 2014

Pe en es?

Saya cuma ingin sedikit nenulis, liat nanti mungkin ini akan diperbaharui nanti..
Saya takut merasa bosan setelah benar-benar jadi pns nanti.. Sedang magangpun yang baru berjalan 5 bulan sudah mulai membosankan.. Bagaimana nanti? Entah, pusing memikirkan jawabannya.. Nikmati saja dulu yang sekarang..

Senin, 18 Agustus 2014

Saya dan cinta

Saya menyadari satu hal.. Saya begitu "berbahaya" ketika sudah memutuskan untuk jatuh cinta.. Jatuh cinta pada siapapun.. Jatuh cinta pada apapun.. Setidaknya berbahaya untuk saya sendiri.. Ketika telah memutuskan untuk jatuh cinta (pada apa atau pada siapa), tidak peduli lagi pada raga yang lelah, waktu yang tak berbatas, pikir yang terkuras.. Begitu berbahaya (bagi saya) ketika cinta telah diputuskan.. Cinta tumbuh selayak pohon yang berbuah lebat, tidak berhenti dan ingin terus memberi.. Terus.. Sungguh berbahaya jika jatuh cinta.. Tak akan mau terlepas dari genggam, terlecut bara dendam ketika ada yang menyerang.. Kepada siapa dan apa aku jatuh cinta.. Semoga tidak ada korban dari keputusan saya untuk jatuh cinta..

Jumat, 18 Juli 2014

Kebaikan untuk kemanusiaan tidak punya dinding untuk dibandingkan


Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan ini membuat adanya pihak-pihak yang merasa tersakiti, tulisan ini semata-mata untuk mengungkapkan apa yang menjadi pikiran saya akhir-akhir ini. Sekali lagi, ini murni dari pemikiran pribadi saya ditunjang dengan sedikitnya pengalaman dan pelajaran yang sudah saya dapatkan selama ini. Mohon maaf untuk pemilihan diksi yang tidak tepat. Semoga saya tidak menuliskan ini dalam keadaan emosi melingkupi kepala saya.

Langsung saja, sebenarnya ini bukan atau tidak termasuk "masalah" baru. Kejadian ini terus dan begitu sering berulang. Fenomena yang sering memancing banyak pihak untuk ikut berkomentar, termasuk saya. Fenomena membandingkan musibah di satu tempat dengan keadaan di tempat lain. Mungkin sebaiknya saya langsung masuk pada intinya, biar memudahkan untuk mencerna pemikiran saya. Sudah diketahui, akhir-akhir ini media dan dunia gencar dengan pemberitaan Gaza (Palestina) yang sedang mengalami krisis masalah kemanusiaan. Saya tidak akan membahas "masalah" yang terjadi disana, saya tidak punya cukup ilmu untuk membahas masalah tersebut. Namun bahasan ini menyangkut dengan "Fenomena Gaza" yang terjadi sekarang. Banyak pemberitaan media massa, cetak, televisi, radio, bahkan media sosial begitu gencar menceritakan tentang ini. Muncullah begitu banyak tanggapan baik positif atau negatif, muncul banyaknya bantuan dan perhatian baik perorangan maupun lembaga yang turut mengecam, menindak dan juga turun tangan untuk membantu masalah kemanusiaan ini. Namun tentu saja, selalu ada pihak pro dan kontra. Fenomena Gaza ini, "mengalirkan" pemikiran dan tulisan-tulisan baru yang kalau boleh saya tarik kesimpulan berpedoman pada pepatah yang mengatakan "Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak".
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fimg.allvoices.com%2Fthumbs%2Fevent%2F609%2F480%2F68188000-love-indonesia.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.allvoices.com%2Fcontributed-news%2F7549380%2Fimage%2F68188000-i-love-indonesia&h=480&w=609&tbnid=GAF0-9mrvk4KHM%3A&zoom=1&docid=MWVndChgg-78nM&ei=k6fIU5dQ0vnxBbqRgIgE&tbm=isch&ved=0CDsQMygaMBo&iact=rc&uact=3&dur=1367&page=2&start=19&ndsp=24
I Love Indonesia
Ya bermunculan begitu banyak artikel, komentar, "cuitan" dan berbagai jenis tulisan yang senada dengan pepatah tersebut. Dengan "membawa" nama fenomena gaza yang (kelihatan) begitu banyak menyedot perhatian publik, muncullah adengan membandingkan dengan keadaan Indonesia saat ini (read: salah satunya mengkaitkan dengan keadaan di Papua). Saya baru saja membaca sebuah artikel yang tertulis di kompasiana dengan judul cukup membuat saya tergerak untuk menulis ini. Judul yang tertulis adalah "Di Mata Indonesia, Palestina Lebih Penting daripada Papua" (salam hormat buat penulis artikel ini, keberagaman pemikiran itu yang akan selalu jadi pembelajaran bersama). Menurut saya judul tulisan ini saja cukup untuk "memprovokasi" pemikiran banyak orang yang menyetujui bahwa pepatah yang saya katakan diatas sedang terjadi saat ini. SEAKAN-AKAN terbersit pemikiran bahwa membantu mereka di negara lain tidak dibenarkan selama negara sendiri masih terabaikan. Dan saya tidak menyetujui pemikiran seperti ini. Masalah kemanusiaan tidak pernah dan tidak akan layak untuk disandingkan dan dibandingkan satu sama lain. Mereka sama-sama membutuhkan perhatian, mereka tidak ada yang bisa dibandingkan. Fenomena yang terjadi saat ini bagi saya hanya bisa dikaitkan dengan masalah pemberitaan, media, informasi dan juga masalah waktu. Saat ini, waktu ini juga Gaza sedang dalam darurat kemanusiaan. Banyak media massa begitu gencar mencari informasi dan pemberitaan. Ini tentu saja akan sangat berkorelasi erat dengan tingginya perhatian yang bisa teraih, bantuan yang bisa didapatkan baik lembaga maupun perorangan. Begitu tidak tepatnya menurut saya, keadaan ini justru malah dijadikan bahan untuk dibandingkan dengan keadaan di Indonesia yang tentu saja kita sama-sama tau terjadi "masalah" kemanusiaan dimana-mana, dengan skala yang beragam dan membutuhkan perhatian yang juga tentu beragam dan banyak. Tidak ada yang kemudian menjadi "penting" dan "tidak penting" disini. Semua masalah kemanusiaan itu berstatus penting. Penting untuk diberi perhatian. Media dan dunia saat ini sedang tertuju pada Gaza, dan tentu saja perhatian dunia pun akan tertuju pada mereka dan bukan pada Indonesia. Tapi catat, bukan berarti Indonesia, negara sendiri terabaikan. Kata siapa terabaikan? Kalau ada pemikiran bahwa masalah kemanusiaan di negara kita terabaikan artinya orang tersebut termasuk dalam golongan yang mengabaikan keadaan sendiri dan terlalu berfokus pada keadaan pemberitaan media.

Seperti yang saya tuliskan di atas, masalah di negara tercinta ini tidak hanya satu macam dan tidak hanya ada di satu tempat. Dari sabang sampai merauke banyak hal yang perlu diperhatikan. Ketika media atau pemberitaan memberitakan itu semua saat ini tentu saja yang terjadi adalah "berita seadanya" atau berita sepintas lalu. Berakibat pada apa? ya tentu saja pada tidak banyaknya perhatian yang masuk. Benar? Tapi tolong jangan menganggap Indonesia kehilangan orang baik yang peduli, saya menentang keras pendapat ini. Sejak dulu sampai saat ini sudah begitu banyak organisasi, lembaga, perseorangan yang independen ataupun resmi dengan ikatan hukum yang telah bergerak begitu banyak demi menyeleseaikan masalah Indonesia yang juga begitu banyak. Berapa banyak relawan, donatur, pekerja kemanusiaan yang telah tulus ikhlas meluangkan waktunya, ruangnya, bahkan hartanya untuk membantu sedikit menyelesaikan masalah kemanusiaan di negeri ini dan perlu dicatat bukan hanya pada satu waktu saja tapi terus dan kontinu. Satu organisasi ke organisasi lain, satu kegiatan ke kegiatan lain, satu tempat ke tempat lain. Saya yakin saat inipun ada yang sedang membantu saudara kita di negeri ini yang membutuhkan bantuan, sesederhana apapun itu. Logika mudahnya begini, ketika ada musibah bencana alam di suatu tempat yang memakan banyak korban dan disaat bersamaan tentu saja masih ada anak-anak jalanan yang membutuhkan perhatian. Mana yang akan dijadikan kepentingan? Mana yang harus diberi bantuan? Tidak bisa dibandingkan bukan? Semuanya membutuhkan perhatian, semuanya membutuhkan uluran kemanusiaan. Hanya saja sudah pasti media massa akan lebih berfokus pada bencana alam itu untuk waktu yang sementara, sedangkan masalah anak jalanan akan jadi perhatian media dalam "jumlah" sedikit bahkan mungkin terhenti namun pasti diwaktu lain akan ada pemberitaan yang terus menerus dan bahkan sampai diabaikan karena bisa dianggap sebagai iklan yang berulang. Got it? Tidak ada yang bisa dibandingkan jika sudah menyangkut masalah kemanusiaan. Dan tidak ada yang salah dalam memberikan bantuan pada mereka yang membutuhkan. Lakukan saja yang terbaik dari diri kita untuk kemanusiaan, tanpa dinding pembeda, tanpa batasan agama, tanpa batasan warna kulit, tanpa batasan kondisi fisik, tanpa batasan suku, dan tentu saja tanpa batasan Negara. Jangan lupa juga jadilah media yang ikut menyebarkan semangat kebaikan dari mereka yang begitu getol menyerukan semangat menyebarkan kebaikan. Karena tanpa berita apa kita akan tahu kondisi gaza saat ini? seperti itu juga, tanpa informasi apa kita bisa tau apa yang Negara ini sedang alami dan butuhkan?
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fposters.keepcalmandposters.com%2F4050854.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.keepcalmandposters.com%2Fposter%2Fkeep-calm-and-salam-kemanusiaan&h=800&w=600&tbnid=6w2o4TnM7MGX4M%3A&zoom=1&docid=etyJj-aLOGcsvM&ei=WKfIU_fpMs7y8QXd34HoCw&tbm=isch&ved=0CCIQMygJMAk&iact=rc&uact=3&dur=594&page=1&start=0&ndsp=22
Salam Kemanusiaan

Selalu ada pelajaran di setiap kejadian, kita pribadi hanya butuh untuk melakukan hal yang paling baik yang bisa kita lakukan. Salam Indonesia Hebat, Salam Indonesia Keren.

Note: Saya berbicara ini dari mata masyarakat biasa, tidak mau menyangkut pautkan dengan masalah pemerintah dengan kewenangannya, biarlah masing-masing manusia mempertanggungjawabkan apa yang menjadi amanahnya Kalau memang kamu merasa kebijakan pemerintah salah, kenapa tidak berusaha untuk masuk ke dalam struktur pemerintah itu dan merubah kebijakan sesuai keinginanmu? Karena bercuap-cuap diluar tanpa berbuat itu omong kosong. Kalau mengutip quote dari John F. Kennedy "Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!". Mari sama-sama belajar. :)

random talk

Banyak tulisan di blog ini yang terbengkalai, tertulis setengah jalan dan kemudian berhenti. Tidak lagi relevan untuk diteruskan.Tulisan yang berakhir di folder draft yang tentu saja tidak di publikasikan. :(

Kamis, 26 Juni 2014

Thankfull

Apa lagi yang bisa kau sesali ketika begitu besar nikmat untukmu ysbg telah Dia beri.. Keluarga yang begitu hebat.. Bapak yang tegas, keras, namun tidak pernah berhenti untuk selalu menjagamu dan memberi kepercayaan penuh di setiap keputusanmu tanpa pernah menuntutmu apapun.. Seorang ibu serba bisa yang begitu besar hatinya, begitu sabar jiwanya, begitu bangga pada anak-anaknya, ibu dengan hati yang hebat.. Dua orang kakak yang lengkap Dia berikan khusus untukmu, perempuan dan laki-laki yang begitu menyanyangi adiknya yang terlalu kekanakan ini, memberikan apapun yang bisa mereka berikan untuk segala kebutuhan adik yang selalu meminta ini bahkan tidak jarang merelakan kebutuhan mereka sendiri.. And then, after all the big gift from Him to you.. Kamu masih mencari alasan untuk mengeluh? Hei!!! Stop it.. Dia sayang padamu lebih besaaaaaar dari sayangmu padaNya.. :)

Kamu akan selalu punya cara dan alasan untuk bersyukur, dalam keadaan bagaimanapun kamu.. Karena nikmat dariNya sangat dan sangaaat besar.. :')

------------------
Jakarta malam, juni 2014

Senin, 23 Juni 2014

Pernahkah cinta jatuh cinta?

Pernahkah cinta jatuh cinta?
melagu karna mencinta
mencipta syair karna terpesona
Pernahkan cinta jatuh cinta?
melenggak lenggokkan badan ketika ceria
menyunggingkan senyum lebar ketika bahagia
Pernahkah cinta jatuh cinta?
tertunduk malu mencipta sipu
menutup mata mengintip malu

hei cinta? bisa kau ceritakan kisahnya padaku?



------------------------------------------------
Jakarta, 23 Juni 2014

Rabu, 21 Mei 2014

Corat-coret baju kelulusan? Saya tidak!!! Kamu???

Musim kelulusan, katanya begitu.. Walaupun ujian SD baru saja berlangsung, untuk kalangan SMA pengumuman sudah dikeluarkan.. Ada yang bahagia dan juga ada yang kecewa.. Karena tahun ini (lagi-lagi) ada yang tidak berhasil untuk lulus.. Saya tidak sedang ingin menyinggung soal penghapusan UN.. Karena sampai saat ini saya masih tetap setuju dengan UN ini.. Hanya tentu saja perlu banyak evaluasi disana-sini.. Atau pun membahas presentasi kelulusan dan ketidak lulusan di tiap daerah.. Tidak, bukan itu.. Saya ingin mengatakan sesuatu yang lebih penting dari itu.. Setidaknya menurut saya begitu.. Karena (lagi-lagi) begitu banyak media massa yang membahas ditiap beritanya.. Sesuai judul tulisan diatas, corat-coret baju.. Ya, ajang mencoret baju dalam rangka menyambut sebuah kelulusan.. saya juga kurang tau persis sejak kapan tradisi ini dimulai.. Dan saya juga kurang tau persis berapa banyak yang sudah membahas tentang masalah ini.. Corat-coret baju, yang menurut mereka yang melakukannya adalah ajang sekali seumur hidup.. Ajang untuk "merayakan" kelulusan.. Saling menuliskan nama teman dan kawan, dengan alasan untuk jadi kenangan? Benarkah?

Dek.. Seperti yang mungkin tertulis di berbagai media tulisan, media visual, media audio.. Corat-coret baju itu tidak banyak gunanya, apalagi sampai melakukan konvoi memacetkan jalan raya.. Bahkan mungkin tidak ada gunanya.. Untuk apa melakukan itu? Merayakan kelulusankah? Sekitar 5 tahun yang lalu saya juga mengalami hal yang serupa, dan memeluk erat sahabat disamping saya yang melihat pengumuman kelulusan bersama hingga air mata jatuh tanpa diduga merupakan sebuah perayaan terbesar menurut saya.. "Tapi kak, terlalu cemen untuk seorang lelaki menangis dan berpelukan dengan temannya.." Dek, mungkin iya kalian para lelaki tidak akan mau meneteskan air mata.. Tapi memberi sebuah pelukan hangat saling memberi selamat ketika kamu berhasil memaknainya itu sudah lebih dari sekedar perayaan.. Dan dek, kelulusanmu tidak untuk dirayakan, tapi untuk disyukuri.. Seperti do'a yang selalu kalian panjatkan sebelum ujian.. Kenapa tidak ucapkan saja syukur terbesarmu? Lupakah kamu pada tangisanmu pada Tuhanmu di perjuangan sebelum ujian?

Dek, apa lagi yang mau kamu harapkan dari corat-coret seragam sekolahmu.. Kenang-kenangan? Betulkah? Kakak tidak begitu yakin dengan ini.. Ketika kalian sampai dirumah, ketika kalian sibuk untuk persiapan kuliah, ketika kalian sibuk untuk memasuki dunia kerja.. nanti.. entah kapanpun itu kalian akan melupakan baju tercoretmu itu.. Kenapa kalian tidak perbanyak saja foto bersama? Kenapa tidak kalian buat saja video bersama kawanmu.. Upload di media sosial seperti kebiasaan anak muda jaman sekarang.. Itu kenangan yang lebih "abadi" dibanding menyimpan baju butut yang tercorat-coret.. Kakakpun tidak yakin baju itu akan kalian simpan dalam waktu yang lama..

Dek, darimana kamu mendapatkan seragam itu? Ayahmu kah? Ibumu kah? Atau saudaramukah? Entah darimanapun itu.. Kakak yakin benar, dengan kalian berani mencorat-coret baju itu artinya baju itu bukan berasal dari keringat kalian.. Karena kalian tidak paham betapa tidak mudahnya mencari selembar seragam untuk kalian.. Pun ketika kamu dari kalangan orang berada.. Dek, ayahmu.. Ibumu.. Tidak akan bangga melihat baju seragam yang telah mereka belikan untukmu dengan susah payah, telah tercorat-coret oleh tanganmu dan kawan-kawanmu.. Apalagi tanpa ada nama ayah ibumu.. Ah, pasti kamu lupa.. Ayah ibumu lebih penting dari sekedar menuliskan nama temanmu.. Bukan begitu?

Dek, kamu berhasil lulus disaat ada kawanmu yang tidak lulus di luar sana itu sudah jadi hal yang sangaaaat membanggakan buat ayah ibumu.. Harta paling berhargamu.. Mereka tidak akan meminta kembali baju yang telah mereka berikan untuk menunjang sekolahmu.. Tenang saja.. Kamu tidak perlu takut diminta kembali sampai-sampai harus mencorat-coret baju seragammu..

Dek, kamu tau? Disaat kamu mencorat-coret bajumu.. Disaat yang sama, sangat mungkin ada kawanmu.. Adekmu.. Saudaramu yang sedang terduduk menangis melihat baju seragam yang tidak mungkin dia dapat miliki kamu coret seenaknya.. Dek, sekalipun kamu tidak ingin memberikan bajumu ke mereka.. Setidaknya pakailah hati nuranimu untuk diberikan pada mereka.. Mereka tidak akan mengemis-ngemis meminta baju bekas darimu.. Mereka hanya ingin kamu mau menghargai baju itu.. Ya, bagimu itu hanya selembar baju usang tapi bagi mereka bisa saja emas berlian.. Bukalah hatimu..

Dek, dapat darimana spidol.. Cat.. Pilox.. Atau apapun namanya itu.. Yang kamu gunakan untuk mencorat-coret bajumu dan baju kawanmu.. Belikah? Mintakah? :)) kakak tau kamu bisa mengerti..

Dek, jika kamu telah mencorat-coret bajumu dan kemudian membaca ini.. Lakukanlah sesuatu, setidaknya minta maaflah pada ayah ibumu.. Dan sebarkan nasihat sederhana ini pada adik-adikmu.. Biar tidak ada lagi baju-baju lain yang tercorat-coret ditengah perayaan kelulusan mereka.. Tidak usah malu..

Dek, jika kamu membaca ini sebelum perayaan kelulusanmu.. Semoga kamu menjauh dari mrncorat-coret bajumu.. Katakan tidak pada kawanmu.. Ajak kawanmu untuk tidak melakukan itu.. Sungguh baik, apalagi sampai bisa membujuk untuk melakukan hal lebih baik dari sekedar tidak mencoret baju bersamamu.. Sekali lagi, tidak usah malu..

Dan jika kamu sama seperti aku, yang melewati masa kelulusannya tanpa mencoret baju.. Banggalah.. Banggalah bersamaku.. Bersyukurlah.. Bersyukurlah bersamaku.. Kita berhasil melakukan paling tidak satu hal baik.. Apalagi jika kalian melakukan yang "lebih" lagi.. Banggalah.. Bersyukurlah..
Walau hal sesederhana tidak mencoret baju, yakinlah kita telah melakukan sesuatu.. Minimal tidak membuat mereka yang begitu susah mendapat baju terduduk menangis karna ulah kita di tempat yang mungkin kita tidak tau.. Lagi-lagi tidak usah malu.. Kebanggaan orang tua dan keluarga jauh lebih besar dari sekedar bangga mencoret baju..

Untukmu, untuk kita.. Yang diberikan kesempatan untuk merasakan nyamannya memakai seragam itu.. :))

Beribu maaf yang sangat mendalam, jika kamu tidak sependapat denganku.. Dan ada kata-kata yang menyinggungmu.. Maaf terdalam dariku..

Senin, 12 Mei 2014

Baju Bulan - Joko Pinurbo

Bulan, aku mau Lebaran. Aku ingin
baju baru,
tapi tak punya uang. Ibuku entah
di mana sekarang,
sedangkan ayahku hanya bisa
kubayangkan.
Bolehkah, bulan, kupinjam bajumu
barang semalam?
Bulan terharu: kok masih ada yang
membutuhkan
bajunya yang kuno di antara
begitu banyak warna-warni
baju buatan.
Bulan mencopot bajunya yang
keperakan,
mengenakannya pada gadis kecil
yang sering ia
lihat menangis di persimpangan jalan.
Bulan sendiri rela telanjang di langit,
atap paling rindang
bagi yang tak berumah dan tak
bisa pulang.

(2003)

Jumat, 09 Mei 2014

Tentang rindu yang membosankan

Sejujurnya aku benci menuliskan ini
Ini terlalu membosankan kau tau
Lagi-lagi tentang rindu
Rindu begitu sering di kisahkan para penyair
Dan aku bosan dengan itu
Tapi sepertinya karma mengenaiku
Rindu itu terjadi padaku
Sayangnya rindu ini terlalu aneh
Ya setidaknya menurutku
Kau tau, rindu biasanya membutuhkan objek untuk dirindu
Tapi objekku sepertinya tidak lagi layak disebut seperti itu
Mungkin begitu yang akan dikatakan guru bahasa di sekolah
Aku tidak pernah tau dan aku tidak mau tau
Apa sebelumnya rindu ini sudah menjadi hal biasa
Atau hanya rindu yang langka terasa
Lagi-lagi aku tak tau
Kau mulai bosan ya?
Sepertinya aku mulai meracau lagi
Aku rindu
Kau tau, semoga ini tidak membuatmu kesal menunggu tulisanku
Aku rindu pada sesuatu yang sebelumnya belum pernah ku tau
Setidaknya menurutku
Aku rindu
Aku rasa aku memang merindu
Aku merindu untuk jatuh cinta
Jangan tertawa!!!
Aku tidak memintamu untuk itu
Aku memang merindu
Merindu rasakan getaran
Merindu tersipu malu
Atau bahkan merindu untuk sekedar menghayalkan keinginan lugu
Aku merindu
Merindu berdetak ketika dia yang dicinta berada disekitaran
Merindu cemburu ketika sang pujaan bertingkah diluar yang dimaui
Atau bahkan merindu tersenyum tanpa alasan
Aku sedang merindu
Merindu untuk kembali lagi jatuh cinta
Merindu untuk tau kembali pada rasa yang sama dulu
Ya, dulu.
Terlalu lama untuk tau kembali, bagaimana jatuh cinta terjadi padaku
Dulu
Ah, Aku benar-benar merindu
Semoga bukan rindu palsu

Resensi buku kumpulan cerpen "IMPIAN DI TEPI BAKARO"

Oleh: Citra Rizky Handayani

Cerita pendek atau cerpen merupakan bacaan yang menarik dan tentu saja cocok untuk semua kalangan. Dengan ciri khas penggunaan bahasa yang kebanyakan ringan untuk dibaca dan cerita yang tentu saja tidak berbelit-belit sangat menarik bagi para pecinta karya sastra. Selayaknya buku kumpulan cerpen yang lain, kumpulan cerpen Manokwari ini berisikan berbagai ragam cerita pendek yang menggunakan tema besar yaitu tentang cinta. Buku kumpulan cerpen pertama di Manokwari ini hasil dari lomba menulis cerpen dengan tema “Cinta di Manokwari” yang diselenggarakan oleh Komunitas Suka Membaca (KSM) Manokwari dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Papua Barat. Lomba ini diikuti oleh berbagai kalangan penulis muda terutama pelajar dan mahasiswa di lingkungan Manokwari. Dengan menggunakan nama kota tercinta yang terletak di kepala burung pulau yang indah Papua yaitu Manokwari, tentu saja sangat menarik perhatian saya sebagai “anak Manokwari” untuk membaca buku ini.


“Obet…!!! Ko cepat bangun sudah, sebelum bapa siram ko dengan air got!”

Sepotong percakapan di cerpen pembuka dalam buku ini yang berjudul “Cita-cita Kecil untuk Bapa dan Mama” sangat meggambarkan bahwa buku ini tentu saja mempunyai “rasa” yang sangat Papua. Penggunaan kalimat sa, ko, tong, iyo, panipu, trada, dan berbagai percakapan yang tidak asing di telinga saya menjadikan kumpulan cerpen ini begitu menarik untuk diikuti. Setiap percakapan dalam empatbelas cerita di kumcer ini tidak terlepas dari penggunaan dialek atau logat Papua yang begitu sering digunakan di kehidupan sehari-hari, sehingga membuat setiap cerita dari buku ini begitu menyenangkan untuk dibaca. Penggunaan latar tempat yang juga tidak asing lagi seperti Pantai Bakaro yang terdapat dalam cerita “Impian di tepi Bakaro”, Hadi Mall dan KFC Manokwari dalam cerita “Yakobus”, Metro cafe dalam “Cinta Suzy”, dan juga Prafi dalam “Kenapa Trada Kereta deng Delman e..”, termasuk juga setting tempat bertema sekolah seperti SMA Negeri 1, SMP Negeri 3, Universitas Papua (UNIPA) mampu membawa pembaca untuk masuk ke dalam setiap cerita dalam buku ini dengan lebih mudah.

Berlatar dari tema cinta, kumpulan cerpen ini mengangkat beragam kisah senang, haru, lucu dengan sangat menarik. Cerita “Cinta Suzy” dan “Parfum Fantasy” mengangkat tentang cinta di kalangan anak ABG, cerita cinta monyet tentang Suzy dan Fauzy dan juga Vero dan Berto begitu ringan mengalir dan sederhana untuk diikuti ala anak remaja yang notabene menggemari serial teenlit. Selain cerita cinta remaja, kisah cinta yang lain juga ada dalam buku ini. Seperti kasih sayang seorang dosen bernama Oliv kepada mahasiswanya dalam “Sepotong Cinta buat Ma’am Oliv” dan kasih seorang ibu kepada anak-anaknya sekalipun anak tersebut tidak menuruti perintahnya dalam cerita “Kasih Ibu” turut memberikan warna cerita buku ini. Tidak jauh dari lingkup besar tema cinta, cerita “Pensil dan Penghapus untuk Nia” mengingatkan kita pada musibah di Wasior yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Dikemas dalam cerita yang menarik tentang bangkit kembalinya Nia yang sebatang kara dengan dukungan dari orang-orang baru di sekitarnya sehingga mampu kembali berdiri dan meraih cita mampu membuat saya ikut terbawa suasana haru cerita.

Cerita “Impian di tepi Bakaro” yang menjadi judul dari buku ini adalah cerita favorit saya, dengan gaya bahasa yang baik, penulis menceritakan tentang kisah mimpi Eva dan Yoel – seorang anak Doreri - yang mencatatkan mimpinya di tepi Bakaro. Berjanji untuk meraih kesuksesan, Yoel yang akhirnya mengambil studi di luar Manokwari pun harus berpisah dari Eva dengan janji sederhana membawakan Eva sepasang sepatu ketika kembali nanti. Hingga Yoel pun kembali ketika sudah sukses dan telah mengunjungi beberapa negara kemudian bertemu dengan Eva yang tidak disangka juga telah meraih kesuksesan dan melakukan kegiatan mulia yaitu mengabdi di Manokwari untuk membantu meraih cita-cita anak Doreri yang lain. Ending dari cerita yang sedikit tidak disangka membuat cerita ini semakin menarik untuk dibaca berulang-ulang.

Selain beberapa cerita diatas, cerita lain dalam buku ini juga menarik untuk dibaca berulang kali. Kisah Yakobus yang lucu dalam mencari kekasih, kisah si kembar Dina dan Dini dalam perjuangan menggapai cita-cita, “Cinta Segi Empat Mince” dengan bumbu MOP yang segar, kisah haru dalam ”Asa di Ujung Senja” yang berdasarkan cerita nyata, dan cerita lainnya dengan warna yang berbeda-beda. Banyak makna dari cerita dalam buku ini yang bias dijadikan pelajaran seperti mengenai perjuangan meraih mimpi, pengabdian, bagaimana sikap untuk saling menghargai antar manusia dan tentu saja kebanggaan terhadap Kota Manokwari tercinta.

Kekurangan dari buku ini adalah sedikitnya dilampirkan keterangan dari penggunaan dialek Papua dalam setiap cerita, sehingga bagi mereka yang belum atau tidak terbiasa dengan percakapan itu akan sedikit kesulitan untuk memahami dan mengikuti cerita. Harapannya adalah buku mendatang nantinya dapat diberikan keterangan atau arti dari penggunaan kata “lokal” agar buku ini mampu juga menjadi santapan untuk semua kalangan dari semua daerah dengan tidak menghilangkan “rasa” Papua.

Buku ini sangat saya sarankan untuk dimiliki semua kalangan, terutama bagi pecinta karya sastra di Manokwari, pejabat pemerintah, dan seluruh warga yang ada maupun pernah tinggal di Manokwari. Sebagai salah satu bentuk dukungan kepada bakat-bakat menulis dari putra dan putri Papua. Anak Manokwari yang mungkin sedang meraih mimpi di luar Manokwari pun sangat disarankan untuk memiliki buku ini sebagai sarana melepaskan rindu kepada kota tercinta kita. Juga seluruh kalangan yang ingin mengetahui kota Manokwari dan juga Papua (Barat) pada umumnya dari sisi yang berbeda.

Sukses terus untuk seluruh penulis putra dan putri Manokwari!

Senin, 05 Mei 2014

Akuilah Aku - Audrey dan Cantika (lirik)

Biar saja semua mata melihat
Tak kan kulepaskan pelukanku
Biar tau ada apa dengan kita
Buka saja semua rahasia

Biarpun ramai aku tak peduli
Biar mereka tau semuanya
A ah a ah a ah bila kau cinta
A ah a ah a ah Akuilah aku

Kita bilang cinta ini milik kita
Tapi mengapa tetap rahasia
Ku tahan-kutahan tak banyak aku mau
Cuma ingin kau banggakan aku

Biarpun ramai aku tak peduli
Biar mereka tau semuanya
A ah a ah a ah bila kau cinta
A ah a ah a ah Akuilah aku

Ku takkan lepas pelukanku
Sebelum kamu mau kenalkanku pada
Mereka semua dunia semesta
Bawa aku cintamu

Biarpun ramai aku tak peduli
Biar mereka tau semuanya
A ah a ah a ah bila kau cinta
A ah a ah a ah Akuilah aku

Rabu, 30 April 2014

Terlalu Lama Sendiri - Kunto Aji

Terlalu Lama Sendiri

Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Pagi ke malam hari tak pernah terlintas di hati
Bahkan  di saat sendiri aku tak pernah merasa sepi
Sampai akhirnya kusadari aku tak bisa terus begini
Aku harus berusaha tapi mulai darimana

Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Teman-temanku berkata yang kau cari seperti apa
Ku hanya bisa tertawa nanti pasti ada waktunya
Walau jauh dilubuk hati aku tak ingin terus begini
Aku harus berusaha tapi mulai dari mana

Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Jauh di lubuk hati aku tak ingin sendiri

Bukan tanpa nyali
Sadar aku begini
Apa yang di depan mata
Tak seperti yang engkau kira
Bahwa sesungguhnya pintu hati menunggu terbuka
------------------------------------------------
@KuntoAjiW



 

Minggu, 27 April 2014

I just need my own "Me Time", i'm not always want you in my every story.. Like i did before met you.. Please, stop annoying!!!

Selasa, 22 April 2014

Sepatu tanpa suara

Sepasang sepatu duduk bersama
Bercengkrama di kaki manusia
Mencoba bercerita kisah berdua
Celotehan ceria di tiap waktu bersama
Sepasang sepatu mencoba bersuara
Berteriak kencang sekuat tenaga
Dan sang manusia menggoyangkan kakinya
Sepasang sepatu tak bisa bersuara
——————————————-
Jakarta gerimis, 12 Maret 2014

who is me?

Tersentil ketika membaca sekumpulan twit dari akun twitter yang bernama @aMrazing , singkat cerita beliau nge-twit tentang capricorn. Tidak tentu saja saya tidak begitu percaya ramalan (mudah-mudahan ini tidak menjadikan saya syirik, Naudzubillah). Tapi beliau mendeskripsikan capricorn dengan cara penilaian beliau kepada kenalannya yang dilahirkan pada bintang satu ini (itu yang bisa saya tangkap). Jujur dari sekian rangkaian twit beliau, saya merasa saya memang berada disisi seperti itu. Ada memang beberapa hal yang mungkin walaupun tanpa sengaja bisa saja saya lakukan, tapi saya masih punya kontrol untuk tidak melakukan itu.

Salah satu poin yang boleh saya bilang justru membuat saya berpikir kemana-mana, “capricorn itu gak jutek. Capricorn itu tegas dan gak suka haha hihi ga jelas. Apalagi kalo bukan sama temannya”. YA, sekali lagi YA itu saya. Saya tidak betah berada pada sekelompok perempuan untuk jalan, nongkrong di tempat makan dan kemudian ber-haha hihi dan menggosipkan ini atau itu dalam jangka waktu yang lama. Bahkan menjadikan itu sesuatu yang rutin. Oh tidak.. Kecuali, kecuali memang kalau teman tersebut sudah saya anggap more than just a friend. Tapi tetap saja, saya bukan orang yang betah untuk hal itu. Sekalipun bisa, akan ada titik dimana saya akan lebih memilih untuk diam. Dan hal yang terpikirkan kemudian adalah, pantas saja saya “tidak punya teman”. Karena saya sepenuhnya merasa bahwa saya ini membosankan ketika diajak jalan untuk sekedar duduk-duduk dan hangout istilah anak mudanya. Ketika pun saya ikut, saya akan lebih banyak untuk memisahkan diri (walaupun sering tidak sadar juga ketika ternyata pikiran saya berjalan sendiri). Saya kadang sering merutuk diri saya sendiri, karna dalam hal ini saya suka merasa iri dan tentu saja merasa merugi ketika melihat mereka yang supel dan menyenangkan dalam pergaulan. Mereka begitu mudah mendapatkan teman, dan tentu saja disukai banyak orang. Sejujurnya saya ingin merubah sifat ini, tapi entahlah semakin dipaksa semakin merasa ada di sudut perasaan "that's not me, apa yang kamu lakukan pada dirimu sendiri?". So, saya sepertinya hanya perlu satu hal. Satu hal yang paling penting, yaitu tentang keseimbangan. Belajar untuk menyeimbangkan segala hal.

Manusia memang tidak sempurna, dan entahlah selalu mencari celah untuk mengeluh. Padahal banyak hal yang bisa disyukuri. :’)

Full article bisa dilihat di chirpstory.com/li/122957 terutama jika anda capricorn siapa tau kita bisa berbagi.

Senin, 07 April 2014

Monolog tanpa tanda petik

Ah, ini terlalu panjang untuk dituliskan sekarang
Sudahlah, jumpakan aku pada lain hari
Yang pasti, mulai saat ini aku jatuh cinta lagi
Jatuh cinta pada monolog tanpa tanda petik

-------------------------------------------
Jakarta, 07 april 2014

Kamis, 03 April 2014

Too late???

Mungkin memang ini sedikit terlambat. Atau mungkin malah sangat jauh terlambat. Tapi kenyataannya, saat ini saya merasa berada dalam fase "haus" akan segala hal yang baru. Haus akan berbagai ilmu yang sebelumnya saya tidak mau tau. Haus akan berbagai pengalaman yang sebelumnya mungkin saya anggap angin lalu. Saya tidak tau apa batasan keterlambatan. Tapi entah karena ketidaktauan saya, atau mungkin karena keterlambatan itu membuat saya kadang sedikit ragu dengan kehausan itu. Bukan sebuah penolakan untuk melegakan kehausan, tapi lebih kepada apa saya salah untuk merasa haus di waktu yang menurut saya mungkin saja dianggap terlambat? Tapi ya sudahlah. Sampai saat saya menuliskan ini pun tidak ada yang pernah bisa melarang seseorang untuk melegakan tenggorokannya dari rasa haus bukan?
Oh iya, satu hal lagi mengenai ini. Sejujurnya kehausan ini membuat saya sedikit (atau banyak?) merasa bahwa saya kehilangan fokus. Kemana dan apa yang sebenarnya saya butuhkan? Serasa ingin mencoba meminum habis segala sesuatu yang entah kebetulan dan ataupun sengaja dihadirkan di hadapan saya. Ya, sekali lagi. Sepertinya pertanyaan ini bukan untuk dijawab. Toh, apapun jawabannya sampai waktu yang saya sendiri belum mampu menentukannya. Saya mungkin akan tetap menikmati kehausan ini. :)

Sabtu, 29 Maret 2014

Saya tidak di izinkan untuk menyalahkan diri sendiri, pun ketika keadaan seperti ini?
Lalu apa yang harus saya lakukan?
Berdo'a, ya saya cuma bisa berdo'a..
Apalagi yang bisa saya lakukan..
Saya masih belum bisa dewasa dalam bersikap..
Emosi sesaat masih sering menguasai..
Seperti abg yang masih sibuk memilih cintanya..
Berdo'a apapun hasil malam ini, itu memang yang paling baik untuk dijadikan pelajaran..
Yang terpenting saat ini.. Berdo'alah..

Minggu, 09 Maret 2014

Ilmu ilmu ilmu

Ilmu itu bisa didapat dimana saja!!!
Ya dimana saja.. Hari ini dibuka lagi pemikiran baru. Setelah dulu bertemu kak dayu rifanto, beliau pencetus terbentuknya buku untuk papua. Sebuah komunitas yang bergerak untuk.mengumpulkan buku dan disalurkan. Dari beliau saya dapat banyak ilmu tentang berbagi, dan sebuah kepercayaan diri bahwa tidak ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan kalau kita memang yakin. Salah satu yang sangat saya ingat perkataan beliau yang mengatakan akan mampu mendatangkan banyak penulis dan mengadakan sejenis workshop dari penggiat literasi. And then, saat ini semua itu benar2 terjadi. Bup dulu yang pertama kali saya tau tidak sebesar itu, bahkan akun twitter bup pun dipegang langsung oleh beliau. Tapi sekarang? Waaaaw.. Sungguh menjadi penggerak yang luar biasa. Semoga segala perjuangan beliau mengalirkan seluruh amalan dan pahala baik tiada henti. Aamiin

Dan malam ini, bertemu lagi penggiat lain. Kak david pasaribu, beliau penggiat komunitas suka membaca manokwari. Sesuatu yang dulu sebagai anak manokwari tidak pernah sedikitpun terlintas. Beliau telah berhasil memancing penulis muda untuk menelurkan karya, dan sekarang bukti nyata perjuangan beliau terbukti dari terbitnya sebuah buku kumpulan cerpen manokwari "impian di tepi bakaro" . Banyak hal yang bisa didapat dari buku ini, bukan masalah penjualan buku. Ini bukan masalah seberapa uang yang dihasilkan. Tapi niat untuk membangkitkan semangat baca anak papua, menanamkan sebuah mentalitas positif bahwa kita itu bisa. Kita punya jatidiri. Kita punya identitas. Bukan seekor kerbau yang dicocok hidungnya dan bisa dibawa kesana-kemari sesuka hati.

Aaaah, sungguh berterimakasihlah saya bisa dipertemukan dengan beliau-beliau ini.. :') rugi kalau saya hanya berdiam diri..

Rabu, 05 Maret 2014

First job

Daaaan pekerjaan pertama adalah nyari typo di buku kuning.  Ahay, berasa lagi skripsian. Hahaha. Nikmati sajalah selagi masih diawal. Bukannya kalau mau sampe puncak teratas kamu harus mau naik ke tangga pertama? ;) yattaaa..

Senin, 03 Maret 2014

Bukan aku

Bukan aku yang memilih kamu, tapi hatiku yang memilihmu
Jadi tolong jangan salahkan aku, mungkin kau berhak menyalahkan waktu
Bukankah waktu begitu rahasia menyimpan rahasianya?
Bukan aku yang memilih kamu, tapi hatiku yang memilihmu
Tolong jangan tanyakan apa alasanku, tanyakan saja pada keadaan itu
Karena dia yang membawaku bertemu kamu di saat itu
Bukan aku yang memilih kamu, tapi hatiku yang memilihmu
Tolong jangan memusuhiku, aku juga tidak tau ada apa denganku
Begitu saja terjadi, dan entah kenapa sulit terobati

Minggu, 02 Maret 2014

New Day (again)

Welcome to the real life.. Katanya begitu.. Dunia kerja adalah dunia yang "nyata".. Sudah habis masa berpura-pura.. Sudah habis memandang diri seorang anak-anak.. Sesuatu yang baru dimulai besok.. Dunia kerja.. Kata mereka akan jauh berbeda dari yang kamu bayangkan.. Harapannya semua dilancarkan, dan bisa mendapatkan partner yang membuat saya nyaman.. Atasan yang tidak membuat saya enggan karna segan tapi atasan yang membuat saya merasa aman karena nyaman.. Rekan yang tidak membiarkan saya menyendiri, tidak membiarkan saya terkucil seperti selama ini.. Dan saya yakin ada banyak hal baru dimulai dari besok..  Siap de? Yes!!! Semoga semua mengantar ke sesuatu dan sesuatu lainnya yang jauh lebih baik.. Semangat belajar.. Bismillah.. Welcome!!!

---------------
2 maret 2014

Jangan percaya saya

Jangan percaya saya
Jangan percaya saya di dunia maya
Saya hanya penghayal semata
Jangan percaya saya di dunia maya
Semua kisah semu adanya tanpa fakta
Jangan percaya saya di dunia maya
Karena tentu saja raga saya tidak nyata
Jangan percaya saya di dunia maya
Saya hanya pembual kata-kata
Jangan percaya saya di dunia maya
Kata yang hanya berdasar cerita
Jangan percaya saya di dunia maya
Menggantung kata tanpa berkata
Jangan percaya saya di dunia maya
bukan mata-mata tapi dia nyata tak punya mata
Jangan percaya saya di dunia maya
Datangi saya secara nyata

Jangan percaya saya!!!

--------------------------------
Jakarta, 2 maret 2014 16:25

Rabu, 26 Februari 2014

Rumput kecil pengiri

Dia hanya sejumput rumput kecil
Kecil di setanah lapang yang penuh warna

Rumput kecil yang menunduk tunduk
Malu pada surya yang besar
Segan pada anggrek bulan yang merekah mewah

Rumput kecil tak berkawan
Sendiri menghitung serangga yang berkeliaran
Sekelebat cepat atau bergurau di kelopak sang mawar

Dia sedang bergumam runyam
"mereka indah, cantik, mempesona"
Sembari terus menghitung serangga

Sejumput rumput di ujung tanah lapang
Hijau cerah
Banyak yang telah mengabadikannya dalam selembar kertas mahal

Sejumput rumput kecil bergumam runyam
"aku ingin seperti mereka"
Tuhan pun tersenyum



-------------------------------------
Jakarta, 26 februari 2014

Minggu, 23 Februari 2014

Hei cinta

Hei cinta itukah kau
Menyapa tanpa mendekat
Hei cinta itukah kau
Melambai tapi tak menghampiri
Hei cinta itukah kau
Berteriak memanggil tapi tak terdengar suaramu
Hei cinta kenapa kau menghindar?
Apakah kau takut?
Hei kemarilah..
Aku tidak akan memakanmu..

----------------------------
Jakarta, 23 februari 2014

Hei cinta

Hei cinta itukah kau
Menyapa tanpa mendekat
Hei cinta itukah kau
Melambai tapi tak menghampiri
Hei cinta itukah kau
Berteriak memanggil tapi tak terdengar suaramu
Hei cinta kenapa kau menghindar?
Apakah kau takut?
Hei kemarilah..
Aku tidak akan memakanmu..

----------------------------
Jakarta, 23 februari 2014

Selasa, 18 Februari 2014

Kuliah di PTK (perguruan tinggi kedinasan) itu........

* banyak-banyak bersyukurnya
* banyak-banyak nrimonya
* banyak-banyak ikhlasnya
* banyak-banyak sabarnya
* banyak-banyak nahan dirinya
* banyak-banyak tau dirinya
* banyak-banyak (isi sendiri sebanyak yang kamu mau)

Yang utama, pertama dan terbanyak yaaa banyakin bersyukurnya biar bisa nrimo apapun yang terjadi

#pikirmatengmatengsebelummasukPTK

Senin, 10 Februari 2014

Orang-orang berhati malaikat untuk negaraku itu masih ada

Kita terlalu sering termakan informasi mereka yang korupsi, memakan mentah segala jenis ketamakan manusia di berbagai media, sibuk memaki mereka yang ditampilkan dengan begitu busuknya di banyak tampilan, menghabiskan waktu hanya untuk melihat, mendengar, mencela, memikirkan banyak oknum yang sibuk berbuat keonaran, kerusakan, keserakahan dimana-mana..
Di gedung bertingkat, di pinggiran pasar, di sekolahan, di hotel mewah, di televisi, di comberan sekalipun..
Tanpa mau sedikit berusaha untuk sadar dan menyibukkan diri pada mereka-mereka yang hebat.. Mereka-mereka yang kerjaannya bukan untuk bercuap angin busuk yang kosong.. Mereka orang hebat yang mau memberikan harapan yang tidak sekedar harapan tapi kenyataan.. KERJA NYATA!!!
Tidak, saya tidak membawa kelompok apapun.. Saya tidak sedang menonjolkan kelompok manapun.. Saya hanya ingin bertepuk tangan hebat pada mereka sang pejuang.. Pejuang kebaikan.. Yang membuat banyak HAL NYATA.. Sekali lagi HAL NYATA.. Individu-individu yang berkumpul dengan masing-masing ide mereka dengan satu tujuan yang sama.. Melakukan perubahan nyata dan bukan sekedar menyela dan ber"demo".. Hah, saya terlalu membenci mereka yang melakukan demo.. Dengan alasan apapun itu.. Bagi saya mereka hanya orang-orang bodoh yang akalnya telah hilang.. Dan orang seperti mereka yang memenuhi kolom2 layar televisi, lembaran koran, dunia maya dengan sangat kotor..
Kita terlena untuk sibuk mencela mereka yang bodoh.. Padahal manusia-manusia Indonesia dengan semua hati malaikatnya sesungguhnya tersebar luas.. Tolonglah.. Tolonglah peka sama mereka.. Mereka yang hebat, sangat hebat.. Indonesia masih punya mereka.. Indonesia masih punya banyak orang baik.. Jangan hanya sibuk mencela.. Ya mungkin seperti saya ini..

Rabu, 05 Februari 2014

Ketika rindu datang bertamu (lagi)

Layaknya luka yang membutuhkan waktu untuk sembuh, sepertinya rindu juga membutuhkan waktu untuk terobati

Selasa, 04 Februari 2014

2014.. The next is?

Sudah lama tidak berjalan sendirian di jakarta.. Kangen juga.. Cuma kayaknya keadaan jakarta kurang tepat saat ini untuk dijelajahi sendirian.. (semacam kode :p) banjir masih sering mengepung.. Bus transjak pun kadang sering terputus ditengah jalan.. Karena kejebak banjir.. Lagian saya juga lagi tidak memiliki dana yang cukup.. Plus keadaan badan yang tidak terlalu mendukung.. Terbukti hampir pingsan di metromini.. Ya, terimakasih sebanyak-banyaknya buat ibu berjilbab hitam yang bersedia saya senderkan kepala dibahunya, ibu berbaju merah yang memberikan minyak kayu putihnya dan seorang bapak yang memberikan tempat duduknya.. Tidak terbayang kalau orang baik seperti mereka tidak ada.. Badan sudah gemetaran, tangan dan kaki sudah kram.. Jari tangan juga sudah kaku.. Pikiran pun sudah kemana-mana.. Terimakasih banyak pak.. Bu.. :)

Balik ke jalan-jalan.. Hmmm.. Serius sebenernya kangen banget ngebolang sendirian lagi.. Duduk sendiri tanpa tujuan pasti keliling jakarta sesuka hati.. Melihat banyak orang dijalan dengan segala aktifitas mereka.. Itu menyenangkan.. Seperti sedang masuk dalam sebuah panggung pertunjukan yang besaaaaaaar banget.. Kata pepatah, jangan suka menyia-nyiakan kesempatan yang datang.. (pepatah siapa itu? :p) yah, mumpung saya masih punya tempat tinggal di jakarta.. Mumpung saya masih ada kesempatan berada di jakarta.. Kenapa tidak dinikmati saja? Walaupun kata orang jakarta lebih jahat dari ibu tiri.. Tapi tetap saja, toh banyak orang yang mengincar kota segala ada ini.. So, saya yang diberi kesempatan mengecap "pahit"nya jakarta kenapa tidak berusaha mencari pengalaman dan pelajaran dari kota ini?

Kesimpulannya?
Kapan bisa ngababil lagi?