Subscribe:

pulsa

Jumat, 12 Agustus 2011

gagal versus sikap

hal apa yang akan kamu lakukan jika kamu tau
kegagalan sudah ada di depan matamu?

ya, aku tau kita tidak akan pernah tau seperti apa masa depan itu. tapi memperkirakan atas apa yang terjadi di diri kita sekarang bisa menjadi dasar untuk melihat masa depanmu.
oke, sepertinya lebih baik saya langsung bercerita saja :)
saya benar-benar merasa gagal kali ini, dan semakin kesini semakin jelas kegagalan itu akan muncul. mungkin terdengar pesimis.
 tapi seperti itu kenyataannya. dan sampai saat ini kutulis pun saya masih belum tau akan melakukan apa jika kegagalan itu benar-benar terjadi.

sebenarnya seperti yang sudah-sudah ada satu hal yang sangat aku khawatirkan dari calon kegagalanku (yang masih kuharap tidak terjadi) yaitu keluarga, terkhusus orang tuaku. sampai kapanpun saya tidak akan pernah sanggup untuk melihat airmata mereka mengalir kecewa karena kegagalanku, kebodohanku. :(

sebenarnya dari sisiku sendiri aku tak pernah mempermasalahkan sesuatu yang namanya kegagalan atau kekalahan, mungkin dalam hal lain akan jelas terlihat saya yang tak pernah peduli apakah saya menang atau kalah. tidak punya pikiran untuk maju menurutmu? hmm.. oke, itu ada benarnya. tapi menurut pendapatku kekalahan bukan sesuatu yang memalukan apabila kamu telah melakukan yang terbaik dari diri kamu. setuju? mungkin ada yang tidak.

oke, kembali ke kasus calon kegagalanku yang lagi-lagi kurasa semakin kuat. ingatanku terbayang pada masa SD dahulu, saya "dijailin" dengan yang namanya kegagalan dan itu benar-benar terlihat nyata. kau tau apa yang ada dalam fikiranku? mengurung diri, gak mau ngomong dengan siapapun. yah, maybe itu hanya pikiran seorang anak kecil yang belum tau hidup yang sebenarnya, persaingan yang sebenarnya, dan kekerasan yang sebenarnya di dunia luar.

apa yang akan kamu katakan jika saya melakukan hal yang sama pada calon kegagalanku ini jika iya benar-benar terjadi? child? crazy? bodoh? terserah anda.

sekali lagi saya katakan, saya tidak pernah berharap kegagalan ini terjadi (demi orang tua saya), dan kalau mengatakan demi saya sendiri saya munafik kalau tidak jujur dan berkata saya tidak berharap kegagalan ini karena GENGSI. exactly, i have that side. tapi sisi lain dari diri saya mengatakan WHATEVER, I DON'T CARE ABOUT THAT. yah, that's me..

kembali ke pertanyaan saya, apa yang kamu lakukan jika saat ini kamu sudah tau bahwa kamu mendekati sesuatu yang dinamakan KEGAGALAN? bukan prediksi, tapi keyakinan berdasarkan fakta sekarang?