Subscribe:

pulsa

Rabu, 26 Februari 2014

Rumput kecil pengiri

Dia hanya sejumput rumput kecil
Kecil di setanah lapang yang penuh warna

Rumput kecil yang menunduk tunduk
Malu pada surya yang besar
Segan pada anggrek bulan yang merekah mewah

Rumput kecil tak berkawan
Sendiri menghitung serangga yang berkeliaran
Sekelebat cepat atau bergurau di kelopak sang mawar

Dia sedang bergumam runyam
"mereka indah, cantik, mempesona"
Sembari terus menghitung serangga

Sejumput rumput di ujung tanah lapang
Hijau cerah
Banyak yang telah mengabadikannya dalam selembar kertas mahal

Sejumput rumput kecil bergumam runyam
"aku ingin seperti mereka"
Tuhan pun tersenyum



-------------------------------------
Jakarta, 26 februari 2014

Minggu, 23 Februari 2014

Hei cinta

Hei cinta itukah kau
Menyapa tanpa mendekat
Hei cinta itukah kau
Melambai tapi tak menghampiri
Hei cinta itukah kau
Berteriak memanggil tapi tak terdengar suaramu
Hei cinta kenapa kau menghindar?
Apakah kau takut?
Hei kemarilah..
Aku tidak akan memakanmu..

----------------------------
Jakarta, 23 februari 2014

Hei cinta

Hei cinta itukah kau
Menyapa tanpa mendekat
Hei cinta itukah kau
Melambai tapi tak menghampiri
Hei cinta itukah kau
Berteriak memanggil tapi tak terdengar suaramu
Hei cinta kenapa kau menghindar?
Apakah kau takut?
Hei kemarilah..
Aku tidak akan memakanmu..

----------------------------
Jakarta, 23 februari 2014

Selasa, 18 Februari 2014

Kuliah di PTK (perguruan tinggi kedinasan) itu........

* banyak-banyak bersyukurnya
* banyak-banyak nrimonya
* banyak-banyak ikhlasnya
* banyak-banyak sabarnya
* banyak-banyak nahan dirinya
* banyak-banyak tau dirinya
* banyak-banyak (isi sendiri sebanyak yang kamu mau)

Yang utama, pertama dan terbanyak yaaa banyakin bersyukurnya biar bisa nrimo apapun yang terjadi

#pikirmatengmatengsebelummasukPTK

Senin, 10 Februari 2014

Orang-orang berhati malaikat untuk negaraku itu masih ada

Kita terlalu sering termakan informasi mereka yang korupsi, memakan mentah segala jenis ketamakan manusia di berbagai media, sibuk memaki mereka yang ditampilkan dengan begitu busuknya di banyak tampilan, menghabiskan waktu hanya untuk melihat, mendengar, mencela, memikirkan banyak oknum yang sibuk berbuat keonaran, kerusakan, keserakahan dimana-mana..
Di gedung bertingkat, di pinggiran pasar, di sekolahan, di hotel mewah, di televisi, di comberan sekalipun..
Tanpa mau sedikit berusaha untuk sadar dan menyibukkan diri pada mereka-mereka yang hebat.. Mereka-mereka yang kerjaannya bukan untuk bercuap angin busuk yang kosong.. Mereka orang hebat yang mau memberikan harapan yang tidak sekedar harapan tapi kenyataan.. KERJA NYATA!!!
Tidak, saya tidak membawa kelompok apapun.. Saya tidak sedang menonjolkan kelompok manapun.. Saya hanya ingin bertepuk tangan hebat pada mereka sang pejuang.. Pejuang kebaikan.. Yang membuat banyak HAL NYATA.. Sekali lagi HAL NYATA.. Individu-individu yang berkumpul dengan masing-masing ide mereka dengan satu tujuan yang sama.. Melakukan perubahan nyata dan bukan sekedar menyela dan ber"demo".. Hah, saya terlalu membenci mereka yang melakukan demo.. Dengan alasan apapun itu.. Bagi saya mereka hanya orang-orang bodoh yang akalnya telah hilang.. Dan orang seperti mereka yang memenuhi kolom2 layar televisi, lembaran koran, dunia maya dengan sangat kotor..
Kita terlena untuk sibuk mencela mereka yang bodoh.. Padahal manusia-manusia Indonesia dengan semua hati malaikatnya sesungguhnya tersebar luas.. Tolonglah.. Tolonglah peka sama mereka.. Mereka yang hebat, sangat hebat.. Indonesia masih punya mereka.. Indonesia masih punya banyak orang baik.. Jangan hanya sibuk mencela.. Ya mungkin seperti saya ini..

Rabu, 05 Februari 2014

Ketika rindu datang bertamu (lagi)

Layaknya luka yang membutuhkan waktu untuk sembuh, sepertinya rindu juga membutuhkan waktu untuk terobati

Selasa, 04 Februari 2014

2014.. The next is?

Sudah lama tidak berjalan sendirian di jakarta.. Kangen juga.. Cuma kayaknya keadaan jakarta kurang tepat saat ini untuk dijelajahi sendirian.. (semacam kode :p) banjir masih sering mengepung.. Bus transjak pun kadang sering terputus ditengah jalan.. Karena kejebak banjir.. Lagian saya juga lagi tidak memiliki dana yang cukup.. Plus keadaan badan yang tidak terlalu mendukung.. Terbukti hampir pingsan di metromini.. Ya, terimakasih sebanyak-banyaknya buat ibu berjilbab hitam yang bersedia saya senderkan kepala dibahunya, ibu berbaju merah yang memberikan minyak kayu putihnya dan seorang bapak yang memberikan tempat duduknya.. Tidak terbayang kalau orang baik seperti mereka tidak ada.. Badan sudah gemetaran, tangan dan kaki sudah kram.. Jari tangan juga sudah kaku.. Pikiran pun sudah kemana-mana.. Terimakasih banyak pak.. Bu.. :)

Balik ke jalan-jalan.. Hmmm.. Serius sebenernya kangen banget ngebolang sendirian lagi.. Duduk sendiri tanpa tujuan pasti keliling jakarta sesuka hati.. Melihat banyak orang dijalan dengan segala aktifitas mereka.. Itu menyenangkan.. Seperti sedang masuk dalam sebuah panggung pertunjukan yang besaaaaaaar banget.. Kata pepatah, jangan suka menyia-nyiakan kesempatan yang datang.. (pepatah siapa itu? :p) yah, mumpung saya masih punya tempat tinggal di jakarta.. Mumpung saya masih ada kesempatan berada di jakarta.. Kenapa tidak dinikmati saja? Walaupun kata orang jakarta lebih jahat dari ibu tiri.. Tapi tetap saja, toh banyak orang yang mengincar kota segala ada ini.. So, saya yang diberi kesempatan mengecap "pahit"nya jakarta kenapa tidak berusaha mencari pengalaman dan pelajaran dari kota ini?

Kesimpulannya?
Kapan bisa ngababil lagi?