bandara yang seperti mengucap namaku
memanggil seolah hanya aku yang dimau
bandara yang meneriakkan namaku
keras namun terdengar sendu
ada yang salah dengan kupingku
mungkin pengaruh rindu
--------------------------------
1 oktober 2014
Rabu, 01 Oktober 2014
Puisi Zarry Hendrik - Sama-sama di bawah langit
Bila aku
harus menjauhimu, aku akan memulainya dengan berjalan mundur.
Aku akan menghayati lambai tanganmu di selangkah demi selangkah.
Kemudian saat mataku mulai berkaca-kaca, aku akan berkedip untuk membiarkan pipiku pasah.
Aku akan menangisi jarak sambil menaruh harap untuk melayang-layang di atas tanah.
Karena sejauh apapun kita terpisah, kita hanya sama-sama di bawah langit, masih di dalam bumi yang tidak lelah berputar terus.
Aku akan menghayati lambai tanganmu di selangkah demi selangkah.
Kemudian saat mataku mulai berkaca-kaca, aku akan berkedip untuk membiarkan pipiku pasah.
Aku akan menangisi jarak sambil menaruh harap untuk melayang-layang di atas tanah.
Karena sejauh apapun kita terpisah, kita hanya sama-sama di bawah langit, masih di dalam bumi yang tidak lelah berputar terus.
Langganan:
Postingan (Atom)