Subscribe:

pulsa

Selasa, 17 Mei 2011

Ocehan malam

sebelumnya, mungkin semua rangkaian kata yang pernah saya tulis disini akan jadi sejarah setidaknya sejarah untuk saya sendiri.
sebuah tulisan dan ocehan yang tertuang dalam kata dari setiap orang pasti akan jadi sejarah dengan cerita masing-masing. siapa bilang hanya pahlawan yang boleh menorehkan sejarah, kita juga bisa kok. setidaknya sejarah yang kita alami dan "nikmati" sendiri.
ah, sudahlah kenapa jadi mengoceh seperti ini. maklumlah, orang yang buta "tulisan" seperti saya hanya bisa menorehkan sesuatu yang tidak pernah ada topiknya,tanpa kerangka ataupun alur. haha.. semua mengalir, sesuai yang melintas di benak saya saat tulisan ini tertuang.


besok saya ujian, dan tiba-tiba saya terfikir sesuatu.
bukan hal yang baru buat saya menghadapi yang namanya ujian, ulangan atau yang sejenisnya. yah, namanya juga siswa dan sekarang mahasiswa (nama yang berlebihan saya rasa). tapi, saya berfikir sesuatu dari yang telah saya lalui selama ini. saya selalu mengikuti alur yang terjadi, mematuhi aturan yang ada, bahkan terlalu patuh saya rasa. ya, saya akui terkadang saya merasa menjadi seorang yang perfeksionis.seorang yang berharap semuanya berjalan sesuai aturan yang ada dan melakukan semuanya seteratur mungkin. hmm.. saya mengakui, saya lebih suka berkata apa sih susahnya mengikuti aturan yang sudah ada toh aturan dibuat untuk ditaati bukan dilanggar. tapi, untuk saat ini saya terpikir  entah ini karena apa. tapi saya bertanya, benarkah jiwa saya disini? entah mengapa saya terkadang merasa berada dalam sangkar. yah, tidak seperti kata pepatah juga sih yang bagai berada di dalam sangkar emas. cuma, ada beberapa hal dalam diri saya yang saya rasa terkekang untuk bisa keluar. nah, disini mungkin bukti kalau sebenarnya saya bukan sosok yang terlalu perfeksionis. dulu, saya rasa saya pernah menggebu untuk itu tapi entahlah saat ini,saya sendiri pun masih belum bisa menjawab. kadang terpikir untuk lepas, tapi banyak hal lain yang lebih berat yang membuat aku tak pernah berharap untuk lepas dan sangat berharap dan terus berdo'a untuk tidak lepas bahkan tertinggal sekalipun.  perang batin ku rasa.
ah, entahlah. kata orang, akan dewasa seseorang saat dia berhasil memecahkan masalah yang ada di dalam jiwanya. saya? hmm.. mungkin, tanya ini akan tetap jadi tanda tanya? atau kelak berubah jadi sebuah pernyataan?

aku melirik buku statistik nonparametrik untuk ilmu-ilmu sosial karya sidney siegel di samping laptopku.. ya, besok akan dimulai dengan nonpar, dan akan terus berlanjut sampai semua matkul yang harus diuji selesai.
oh iya,LPJ pendakian umum belum beres padahal diminta selesai hari kamis. ah, lupakan itu. besok tinggal memasukkan foto dan menempelkan kuitansi. -,-"

soal perang batin ini biarlah tetap terpikir, saya tidak pernah berharap bisa mengabaikannya begitu saja ataupun berharap dia hilang begitu saja. tidak, saya tidak mau.
tapi ada hal lain saat ini,bagaimanapun juga pagi akan menjelang dan ujian itu tetap akan terjadi kecuali kalau yang di atas tidak menghendaki. so, saya mau istirahat. InsyaAllah saya sudah siap. semoga do'a kedua OrangTuaku dan semua keluarga dan teman2ku bisa membawaku sukses dalam rangkaian ujianku kali ini. Aamiin
dan semoga hmmm.. :D biar itu jadi rahasiaku.. Tolong aminkan saja.. :p

   
nite...

Senin, 02 Mei 2011

about them who i love

ini tentang mereka
sosok yang tak pernah berhenti selalu memberikan semua yang mereka miliki, bahkan mungkin saat mereka pun tidak pernah tau bagaimana bisa memberi
mereka yang tak pernah lelah mencinta disaat mereka tak tau sebesar apalagi cinta yang mereka miliki
mereka yang rela melakukan apapun, saat raga ini meminta dan merengek manja
mereka yang bahkan tak pernah sanggup mengeluarkan amarah walau satu sosok jiwa ini membuat mereka kesal
bahkan disaat mereka akhirnya mengeluarkan amarah yang sudah tak bisa lagi dibendung, akhirnya mereka yang mengeluarkan kata maaf saat sosok manja ini mengamuk dan mengurung dirinya di kamar. walau mereka tau mereka tak salah
mereka yang dengan tulus hati memberikan selamat, memberikan pelukan, meneteskan air mata bahagia, membanggakan si manja ke semua orang sebagai wujud bahwa mereka bangga memiliki si manja
tapi apa balasannya? si manja menolak, mengatakan "apaan sih, malu ah"
padahal mereka ingin tau mereka bangga
mereka yang bersusah payah mengiyakan saat si keras kepala menginginkan sesuatu yang mengharuskan mereka mengatakan iya, padahal mereka khawatir
mereka yang tak henti memanjatkan do'a yang indah setiap saat, setiap hari, setiap waktu yang mereka miliki padahal tak pernah ada kepastian do'a juga tercurah kepada mereka tapi mereka tak peduli
mereka yang tak pernah menunjukkan rasa kecewa mereka bahkan saat si manja melakukan sesuatu yang membuat mereka pasti kecewa berulang kali dan malah berkata " sudah gak papa kok"
mereka yang bahkan tak pernah peduli dengan kesehatan mereka asal si manja bisa terus baik disini

mereka.. ya mereka..
ibu, bapak dan dua kakakku..


keluarga yang tak pernah lelah dan berhenti memberikan cinta mereka.

dan si manja, si keras kepala, si cengeng itu adalah saya. Dede, panggilan sayang yang diberikan oleh mereka.
anak perempuan yang sering dikata "cewek mandiri, cewek kuat, cewek tegar, dan sebutan lainnya" walau kenyataannya hanya seorang anak perempuan terkecil yang manja dari suatu keluarga sempurna.
gadis kecil yang hanya bisa bersembunyi dikaki kakaknya, digendongan bapaknya, dan memeluk erat ibunya dari belakang.
sosok anak perempuan yang sedang berusaha mencari jati dirinya, belajar menjadi dewasa. berusaha mengerti arti dari setiap langkah kecil dari kaki-kaki ini. mencari arti dari setiap waktu yang berjalan tanpa ada sedetikpun bisa dihentikan.
melangkahkan kaki ini mengikuti waktu dan terus berusaha melakukan perubahan yang lebih baik, untuk mereka. ya si manja tekatkan untuk mereka. si keras kepala harus memberi sesuatu kepada mereka, walau dia sadar tidak akan pernah sanggup membalas semua yang mereka beri.

si penakut, pemalu, cengeng, manja dan keras kepala ini berharap dan berdo'a padaNYA sang Maha Kuasa, semoga dia bisa membuat mereka semua tersenyum bangga, menangis bahagia tanpa air mata duka tanpa air mata kecewa. Aamiin




saat ini si cengeng kembali mengeluarkan airmatanya.