Hai tuan.
Sedang apa dirimu?
Masih berkutat dengan huruf yang tertata?
Masih berlagu pada sajak?
Atau saat ini kau sedang terdiam merenung
Sendiri kesukaanmu
Bermain kata seperti menjadi hobimu
Memutar segalanya
Menyambung banyak hal
Sesukamu
Dan aku suka
Bukan pada hatimu
Tentu saja
Bagaimana bisa aku mencintai banyak orang sekaligus?
Aku dan aku dalam diriku mencintaimu
Mencintai tuturmu
Hai tuan.
Apa yang ada dalam benakmu
Ketika rentetan kata meloncat dari kepalamu?
Tertuang rapi
Kadang begitu sederhana
Sering juga mengerutkan kening
Hai tuan.
Aku tidak tau apa mungkin tuan juga mengenal letih
Apa tuan mengenal penat?
Aku berharap bisa menanyakan ini langsung pada tuan
Tapi sayang tuan.
Sayang, aku hanya dianugerahi satu buah indra untuk berkata
Tidak akan cukup
Jadi biarkan saja tanya ini mengapung
Tuan.
Jika nanti kau lelah
Istirahatlah
Aku takkan marah
Tapi tolong jangan biarkan diri tuan mati
Biarkan saja kata menunjukkan jalan hidupnya
Di tanganmu tuan
Biarkan aku jadi pecinta
Mencinta setiap sajak dan syair tuan.
Salam.
Fakfak, 9 februari 2015
#30HariMenulisSuratCinta
Hari ke-11
@dede_crh
@PosCinta @MungareMike
Senin, 09 Februari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)