Subscribe:

pulsa

Minggu, 28 Juli 2013

#SOTR ( Sahur on the road ) bergunakah?????

Kali ini bahan yang dibahas sedikit sepihak dan saya akui menggunakan emosi pribadi dan banyak hal yang menjadi pendapat pribadi. So, jika ada kata-kata yang mungkin kurang mengenakkan. Mohon Maaf.

Sekarang masih bulan Ramadhan. Bulan dimana seharusnya umat muslim berlomba melakukan banyak kebaikan dan mengurangi keburukan dan berbuat dosa. Ada fenomena yang sebenarnya secara pribadi baru saya dapatkan ketika berada di Jakarta, di tempat saya tidak atau mungkin juga saya yang tahu (tapi saya berharap tidak pernah dilakukan di kota saya). Fenomena pertama yaitu membangunkan sahur dengan (sangat) ribut. Mungkin saja memang niat awal sangat baik, membangunkan mereka untuk bersahur. Tapi saya tidak tau bagaimana awal mula kebiasaan ini terbentuk, membangunkan orang sahur dengan menggebuk-gebuk segala macam yang dibawa. berteriak sahur seperti manusia-manusia kesurupan. Mayoritas yang melakukan ini adalah abg-abg Jakarta biasanya berada disekitar kompleks perumahan sekitaran mereka. Yah, maybe di Jakarta memang masih bisa dikatakan mayoritas penduduk beragama Islam lebih banyak sehingga kegiatan yang (mungkin) sudah lama berlangsung dianggap wajar walaupun secara pribadi saya mengganggap ini kegiatan bodoh. Saya sering mencoba membayangkan mereka dibawa ke kota saya dan melakukan kegiatan ini, bisa dilempar parang mereka semua. Saya masih suka heran mereka yang selalu menuntut harus menghargai kami, karena "kami puasa" tapi seperti kehilangan otak untuk bisa juga berpikir. Hargailah mereka karena "mereka tidak puasa". Dari banyak hal dan pelajaran yang bisa saya dapatkan di Jakarta, terdapat juga list hal-hal yang membuat saya tidak menyukai kota ini. Nanti sajalah kalau sempat dan ingat saya tuliskan. Kembali ke kegiatan ini, Alhamdulillah saya beragama Islam. Tapi, jik berpikir dengan akal sehat. Jika saya berada dipihak mereka yang tidak berpuasa, saya bisa saja menganggap bulan Ramadhan sebagai bulan keributan. Ya, kalau dilihat dari kegiatan seperti itu kenapa tidak??? Mayoritas dari kegiatan membangunkan sahur ini di sekitaran waktu jam 1 hingga jam 3 pagi, dimana imsak di Jakarta sekitar pukul setengah 5 pagi. Dari segi waktu yang terfikirkan oleh saya adalah apakah anak-anak tersebut tidur? saya tidak begitu yakin kalau mereka tidur sebelum melakukan aktifitas mengingat jam malam di Jakarta untuk anak muda khususnya biasanya diatas jam 11 malam (ini hanya pengamatan sepihak). logikanya, mereka pasti harus berkumpul dulu di suatu tempat, kemudian mempersiapkan ini dan itu, sudah pasti akan diselingi obrolan, baru kemudian bisa berjalan. secara kasar persiapan ini bisa memakan waktu 2 hingga 3 jam sebelum eksekusi. Setelah eksekusi, sudah pasti mereka akan sahur juga dan perkiraan waktunya adalah jam 4 pagi hingga imsak. Setelah itu (berusaha Husnudzon) mereka menunggu adzan shubuh untuk shalat shubuh. Berbicara saja mengenai keadaan sekarang ya. kemungkinan yang terjadi adalah setelah mereka melakukan serangkaian kegiatan tersebut, pagi harinya mereka akan pulang dan kemudian tidur hingga siang (mungkin). Maybe yes, saya tidak bisa memberi judgement ini untuk semua orang secara merata. Tapi, berpikir dengan kenyataan dan fenomena saat ini saya rasa kalian yang membaca ini juga akan sepaham dengan saya. Jadi, lebih banyak mana antara manfaat dan kerugian dari kegiatan membangunkan orang sahur dengan cara "amburadul" seperti itu?????

note : saya tidak mau menyinggung dari segi hadist atau etika dalam Islam soal membangunkan sahur, silahkan dicari sendiri referensi tentang ini

Fenomena selanjutnya yang mau saya bahas adalah mengenai #SOTR atau Sahur On The Road, fenomena ini juga baru saya ketahui keberadaannya ketika berada di Jakarta ini. Menurut yang saya baca, kegiatan ini secara mudahnya adalah melakukan kegiatan amal bagi-bagi makanan sahur untuk mereka yang kurang beruntung dijalanan (di Jakarta memang lumayan terkenal dengan banyaknya mereka yang kurang mampu dan (pura-pura) tidak mampu) yang dilakukan secara rombongan biasanya komunitas menyusuri jalur jalan-jalan tertentu yang sudah ditentukan,  dan biasanya diakhiri dengan sahur bersama rombongan tersebut. Secara manfaat, tentu saja ini merupakan kegiatan amal yang InsyaAllah bisa mendapatkan pahalanya jika dilakukan dengan tepat. Namun sepertinya kegiatan ini berubah menjadi sesuatu yang lebih banyak keburukannya daripada kebaikannya. Yang terjadi adalah SOTR dimanfaatkan untuk sekedar kumpul-kumpul, hangout, menonjolkan komunitas, beramai-ramai ria, dan sekarang ditambah lagi dengan memacetkan lalulintas. Niat awal SOTR berubah menjadi sesuatu yang menjengkelkan. Kebetulan kamar kos saya bisa mendengar dengan sangat jelas aktifitas yang terjadi di jalan raya, sehingga jika ada kegiatan SOTR pasti saya akan mendengar dan sejujurnya sangat terganggu. Sejalan dengan pembangunan sahur yang urakan diatas, kegiatan SOTR jika dilakukan oleh banyak komunitas sudah pasti akan membuat keributan yang teramat sangat. Yang sedikit membedakan adalah kegiatan ini tidak hanya diikuti dan dilakukan oleh abg-abg (walaupun tetap saja notabene didominasi oleh mereka), tapi juga oleh mereka yang berumur lebih dewasa. Contoh gampangnya sebuah komunitas sepakbola misalnya, sudah pasti tidak hanya mereka yang abg saja yang ada didalamnya. Sebelumnya saya mohon maaf kalau kalian yang mungkin berada di komunitas sepakbola dan tidak melakukan hal yang saya sebutkan, ini hanya sekedar contoh yang saya dapatkan kenyataan terjadinya. oke, kembali ke komunitas tersebut. biasanya komunitas sepakbola ini mempunyai jumlah yang cukup besar itu artinya akan banyak membutuhkan banyak kendaraan untuk mengangkut mereka. bisa saja mobil, atau juga motor. kalau mau dilihat dari sisi baiknya, bisa dikatakan akan banyak juga makanan sahur yang bisa dibagikan seiring dengan banyaknya kendaraan pengangkut. tapi dilihat dari sisi lain tentu saja namanya kendaraan tidak akan jauh-jauh dari keributan dan juga kemacetan. Ya, kemacetan. Walaupun terkadang rombongan SOTR ini menggunakan bantuan polisi tapi tetap saja tidak jarang mereka menjadi penghalang pengguna jalan lain yang mungkin kebetulan memang melintas dini hari. berbicara masalah bantuan polisi, ini sangat-sangat terkait dengan masalah keributan. kenapa? tentu saja karena sirine yang digunakan oleh polisi yang bertugas ini. so, sampai disini paling tidak sudah ada dua hal yang merugikan yaitu keributan, dan kemacetan. Lanjut lagi, banyaknya rombongan sudah pasti dan sudah tentu tiap-tiap mereka juga membutuhkan bahan bakar seperti kendaraan yang mereka pakai. oke, tidak usah berbelit-belit. SNACK. ya, makanan ringan biasanya akan ada mendampingi perjalanan mereka (yang biasanya menempuh banyak trayek panjang). kembali saya berusaha tidak berprasangka buruk, tapi menggunakan logika pribadi. sampah, ya sampah. Entah, sudah seperti terpatri dalam kepala saya banyak dari warga Jakarta yang sedikit kesulitan mebuang sampah di tempat yang seharusnya. Saya masih belum bisa mengerti soal ini, sebagian dari mereka sebegitu mudahnya melempar bungkusan dari dalam angkot, melempar keluar jendela mobil pribadi, dari atas motor, dan dari manapun mereka berada. mungkin memang tidak bisa memukul rata, tapi tetap saja SOTR yang biasanya dilakukan oleh banyak rombongan tentu akan membawa banyak orang dan juga banyak makanan dan ujung-ujungnya adalah banyaknya sampah. AH!!! Hal lainnya, sepertinya fenomena SOTR ini berubah menjadi ajang kebebasana memiliki jalanan. Teringat soal fenomena salah satu rombongan anak sekolah yang melakukan SOTR, dan ketika kegiatan selesai mereka nge"track" dijalanan dan kemudian musibah terjadi dan mengakibatkan adanya korban meninggal dunia. beritanya silahkan cari sendiri. Satu lagi kerugian didapatkan. Fenomena SOTR ini selayaknya fenomena membangunkan orang sahur, tentu akan sama juga menghabiskan banyak tenaga untuk persiapan. lagi-lagi berusaha untuk berpositif thinking, memikirkan bahwa ketika pagi hari mereka tidak malah tidur seharian karna kecape'an (semoga saja). Sepertinya akan ada banyak hal akibat dari kegiatan SOTR ini sebagai rentetan dari masalah utama yang saya sampaikan diatas, seperti efek hilangnya pengendalian emosi dijalan raya sehingga menimbulkan tawuran (bisa dicari juga beritanya), polisi udara terlalu dini (yang seharusnya bisa segar untuk didpatkan mereka yang ingin melakukan olahraga di pagi harinya), anak-anak muda yang memaksa orang tua mengijinkan mereka melakukan kegiatan ini demi gengsi dan hal-hal lain yang mungkin teman-teman bisa uraikan sendiri. So??? hmmm.. saya memang tidak bisa seenaknya memberi judgement total negatif ke kegiatan ini. mungkin memang benar banyak dari mereka yang membutuhkan kegiatan seperti ini, mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk mendapatkan santapan sahur. Namun, ketika hal ini dilakukan dengan cara yang salah menurut saya malah akan menjadi kegiatan yang hanya membuang energi tanpa memberikan manfaat yang lebih banyak. Saya tidak sepenuhnya menyalahkan kegiatan SOTR ini, hanya saja saya punya sedikit saran perubahan dari kalian yang ingin melakukan kegiatan ini. Akan saya sampaikan beberapa poinnya :
1. Sebaiknya pengalokasian bantuan dilakukan oleh sedikit orang saja (seperti misalkan menggunakan satu atau 2 mobil dengan tidak lebih dari 5 orang yang ikut) >>> ini berguna menghilangkan efek kemacetan, keributan dan juga sampah
2. Jika anggota kelompok kalian banyak, buatlah rancangan kerjanya. contohnya seperti ini, misalnya ada 90 anggota jadwalkan secara bergilir ke 90 orang tersebut kedalam 30 hari untuk menjadi petugas pembagi sahur secara bergiliran. mereka yang tidak bertugas kejalan bisa membantu dengan mengepak atau mengatur santapan sahur yang mau dibagikan. Jadi semua bisa bertugas dan pahala semakin banyak karena tidak hanya dilakukan satu kali dalam sebulan saja. selain alokasi petugas, alokasikan juga jalan yang mau dikunjungi. Dalam 30 hari misalnya bisa dilakukan ke 60 jalan yang berbeda. selain bisa merata, ini juga tidak mengakibatkan mereka yang berpura-pura tidak mampu menunggu "bingkisan" ini terus-menerus.
3. Tidak perlu bantuan polisi, toh kalian cuma sedikit kan?
4. Tidak perlu membawa berbagai macam atribut, bukannya kita mau menolong dengan tujuan mendapat berkah dariNya? bukan untuk ajang memerkan apa yang kita punya :) Jika memang membutuhkan pemberitahuan nama komunitas, buatlah itu sebagai publikasi pencarian dana. jadi kalian bisa membuat pengumuman, baliho, stiker, atau apapun yang mengumumkan kalian akan melakukan kegiatan ini siapa yang mau memberikan bantuan disilahkan. terserah saja, bisa dari satu komunitas ataupun dari luar. manfaatnya? saya rasa sudah bisa disimpulkan sendiri.
5. Cari waktu yang tepat, jangan terlalu dini hari tapi tidak juga mepet imsak. persiapkan segalanya setelah shalat teraweh dan kemudian istirahatlah dahulu dan bangun untuk melakukan kegiatan ini. selain tidak mubazir waktu, badan juga tidak terlalu capek untuk bisa melakukan ibadah lain di pagi harinya.
6. Sampaikan saran ini ke temanmu, saudaramu, adikmu, komunitasmu.. hehe.. :p

oke, yang terakhir tidak harus untuk dilakukan. 5 hal diatas beberapa saran dari saya untuk kamu yang mau melakukan SOTR. masih ada beberapa hari kedepan untuk berbuat kebaikan yang lebih baik. :)

 Bulan Ramadhan memang harus memacu kita berbuat banyak kebaikan, tapi jangan sampai kebaikan itu malah menutup mata kita dari keburukan yang bisa kita lakukan ketika melakukan kebaikan tersebut. So, mari saling mengingatkan untuk melakukan kebaikan yang baik. ^^

Selamat menjalankan Ibadah Puasa, semangat melakukan kebajikan dan mari bersama saling mengingatkan. Allahu Akbar. #RAMADHANMUBARAK