Subscribe:

pulsa

Minggu, 25 September 2011

sosialisasi, organisasi, event dan sikap

setelah beberapa waktu lamanya mendengar, melihat, membaca dan mengalami beberapa kejadian (halah), ini mengerucutkan pikiran saya pada satu hal


setiap orang (sampai saat ini belum menemukan yang masuk kategori "tidak") mempunyai sifat egois yang akan terus terbawa selama mereka masih bersosialisasi di lingkungan kehidupannya. suatu alasan klise mungkin, selama orang tersebut bersosialisasi, mengikuti kegiatan, berorganisasi, berkelompok, dan orang tersebut tidak merasakan atau lebih tepatnya tidak berada pada posisi "yang berbeda" dari golongannya atau berbeda dari aktifitas yang pernah dia lakukan. kegiatan MENILAI dan MENJUDGE itu pasti ada, dan kecenderungan yang selama ini saya lihat lebih kepada di agung-agungkannya kelompok, aktifitas, kegiatan, golongan dari lingkup yang melibatkan dirinya.

bukan sesuatu hal yang salah mempertahankan yang menurut diri kita adalah benar, tapi bukankah suatu tindakan yang egois saat seseorang menilai, menjelek-jelekkan, menghina atau yang lebih parah sampai membenci suatu golongan, kelompok, suatu kegiatan dimana tidak ada sosok dirinya di lingkup itu. bagaimana seseorang di katakan "benar" jika hanya menilai dari satu pihak dan menurut saya adalah pihak "aman", sungguh bijak seseorang jika bisa merasakan berada di sisi berbeda dari dunia amannya dan dari situlah dia lebih berhak untuk menilai.. contoh simpel, lingkup kecil seperti berada pada satu kelas.. bagaimanapun caranya seseorang yang menjadi warga kelas itu akan mempertahankan "nama" dari kelas itu, jika saja dia melihat atau mendengar hal yang dia rasa aneh dari kelas lain akan ada rasa, "ah, memang cuma kelas kita YANG TERBAIK". coba bayangkan seandainya warga kelas tersebut merasakan juga berada di lingkup kelas lain dengan situasi dan kondisi serta keadaan yang serupa (mungkin pindah kelas), akankah kata "KELAS SAYA YANG TERBAIK" akan tetap menjadi keputusannya?? saya rasa ada pemikiran lebih lanjut tentang ini. begitu pun, lingkup lebih besar seperti Organisasi, institusi, atau mungkin dalam lingkup KENEGARAAN (berat) :o

lebih kontras dan sering terjadi mungkin adalah mengenai "KEGIATAN atau EVENT". untuk masalah ini memang tidak semudah seperti urusan organisasi dan kawan2nya, karena namanya kegiatan berhubungan dengan waktu, dan waktu hanya terjadi sekali dan tidak mungkin terulang lagi (kayak lagu -_-), terlalu sering terdengar suatu komunitas yang mengikuti kegiatan A akan menjudge kegiatan B yang dilakukan setelah kegiatan A tidak lebih baik. padahal kalau mau berpikir, ada banyak faktor yang harus dilihat, waktu terutama. tidak bisa terpungkiri waktu menjadi faktor paling penting. waktu kegiatan A ada kejadian 1 dan ternyata pada kegiatan B terjadi kejadian 2, itu saja akan merubah kegiatan itu sendiri walaupun notabene bergenre sama. saya yakin tidak ada satupun dari kita semua mau dengan suatu kegiatan rutin yang itu2 saja tanpa perubahan sedikitpun. contoh festival A lagunya sheila - pejantan tangguh oleh mr. Z, festival B lagunya sheila - pejantan tangguh oleh mr. Z dan seterusnya selalu sama. -_- krik -_-  selain waktu faktor yang masih berhubungan dengan waktu adalah suatu "kejadian", misal pada kegiatan C situasi aman terkendali, pada kegiatan D (kegiatan dengan genre sama hanya beda periode) terjadi kerusuhan. apakah kegiatan tersebut harus sama?? belum lagi masalah internal dari kegiatan itu sendiri, mengenai perijinan, kesepakatan, aturan-aturan baru, dan apapun lah itu. akan ada hal-hal yang mempengaruhi berubahnya suatu kegiatan. ini diluar konteks mengenai perbaikan dari kegiatan itu sendiri.

penilai yang bijak akan mengkritik demi kebaikan tapi TIDAK MENGAGUNG-AGUNGKAN kelompok, kegiatan (dkk) dimana dia terlibat di dalamnya. saya sadar, saya mulai belajar tentang ini bukan dalam waktu yang singkat. saya juga tergolong orang2 yang sering mengagungkan kegiatan ataupun kelompok saya. tapi ini mungkin yang dinamakan dengan belajar dari pengalaman :D mencintai suatu kelompok, mengagumi suatu kegiatan, mempertahankan nama institusi itu hal yang sangat baik karena siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang berada di dalam institusi (dkk) tersebut yang bisa menjaga institusi itu :D tapi akan lebih bijak dan cerdas jika kita mau melihat dan mempelajari dulu "sesuatu" di luar zona aman kita dan baru memberikan suatu penilaian dan bukan suatu JUDGEMENT tanpa dasar KUAT :D dan bukankah jika itu terjadi yang akan keluar dari mulut kita adalah saran membangun untuk kepentingan bersama dan bukan kata-kata menyalahkan ataupun menjelek-jelekkan. betul tidak? (gaya aa' gym)

damai itu indah, tapi damai tanpa intrik juga tidak berwarna (#ups) :p

mari belajar :D