Subscribe:

pulsa

Sabtu, 31 Januari 2015

Pejuang pelawan lapar

Hai apa kabar kalian pejuang? Semoga kesehatan dan keberkahan selalu dilimpahkan yang Maha Kuasa kepada kalian. Saat ini, detik ini. Aku, kita sedang berada di tanah berbeda walaupun tetap berada di langit yang sama. Tapi tetap pasa rengkuhan sang Maha.
Apa kabar semangat kalian hari ini? Semoga tetap berada di puncak keinginan untuk berbagi. Mungkin tidak ada yang pernah sadar bagaimana gerakan ini begitu cepat berkembang, menyebar dan merengkuh banyak orang, tapi harusnya kalian sadar bahwa perjalanan panjang ini garis yang dituliskan Sang Kuasa. Saya bisa bertemu kamu, kamu bisa bertemu dia, dia bisa bertemu saya. Kita. Dipersatukan tidak selamanya melalui raga, tapi bertemu karena niat yang sama.

Ya, kepada kalian yang surat ini akhirnya saya putuskan untuk dituju. Meski awalnya tak terlintas, tapi lagi-lagi Sang Kuasa berkendak mempertemukan kita. Semuanya terasa begitu ajaib. Pejuang nasi nusantara, begitu julukan yang sering kita gembar gemborkan sebagai penyemangat perjuangan ini. Ah, munkin saya tidak pernah bertemu kalian semua satu persatu. Tapi saya yakin kalian sama hebatnya.

Kepada kalian pejuang nasi. Setiap pergerakan selalu menemukan titik jemu, lelah, bosan. Kamu, saya, kita, manusia. Tapi saya yakin semangat berbagi untuk sedikit mengenyangkan mereka yang sedikit kurang beruntung ditambah sebuah bonus mendapat senyum dan doa tulus dari mereka akan membuat semangat terus menyala.
Saya bukan siapa-siapa, bukan apa-apa. Hanya salah seorang yang dipertemukan sang Kuasa untuk bertemu dengan kalian. Tapi sedikit surat ini, surat cinta ini semoga saja mampu menambah sebaris semangat kalian di manapun kalian berjuang. Teriring do'a yang tulus untuk kalian kepada Sang Maha di sekelumit surat ini. Pejuang nasi yang tak lelah meluangkan waktunya, sedikit hartanya, termasuk sebagian tenaganya untuk berbagi.
Semoga disehatkan selalu raga yang kadang lelah, dikuatkan jiwa yang kadang lemah, dan ditegarkan hati yang kadang suka berkeluh kesah.

Semangat pejuang!
Semoga Tuhan berkenan mempertemukan kita pada tempat terindah di tujuan perjalanan kita nantinya. Aamiin.

Fakfak, 31 januari 2015
#30HariMenulisSuratCinta
Hari ke-2 @dede_crh
Kepada pejuang @berbaginasiID khususnya @berbaginasiJKT

@PosCinta
@MungareMike

Jumat, 30 Januari 2015

Kepada kesayangan

Tujuh puluh tiga hari setelah kalian yang tiba tiba datang dengan jumlah yang tidak disangka; sudah berlalu. Tanggal 18 november malam hari di ibukota, tentang kalian yang entah kenapa tidak berhenti menciptakan kenangan yang layak dirindu. Entah kesukaan, entah kebetulan; semoga saja bukan keterpaksaan.

Kepada kalian, kesayangan. Mungkin rindu tidak akan marah ketika satu hari setelah terpisahpu dia terasa. Sepertinya memang belum ada aturan yang membatasi sejauh apa waktu sah untuk memulai merindu. Semoga tidak pernah ada.

Kepada kalian, kesayangan. Satu surat tentang kerinduan, dari ujung pulau negeri ini ditulis dengan sederhana. Tentang kalian yang penuh racun pencipta candu. Tentang senyum yang membuat sipu.

Mungkin suatu saat, satu tahun, satu bulan, atau mungkin besok; kita akan bertemu kembali atau mungkin tidak sama sekali.
Sebelum itu semua, di tujuh puluh tiga hari setelah terakhir kali memeluk dan menjabat tangan kalian satu per satu. Dengan surat ini. Sebuah rindu terucapkan dengan lantang. Segores tulisan akan dikenangkan. Oleh kita.

Kepada kalian, adik-adik kesayangan yang beruntung aku dapatkan.

Fakfak, 30 januari 2015
@dede_crh


Special for @gpacheby_stis #34 #35 #36 #37

Hari ke-1 #30HariMenulisSuratCinta @PosCinta @MungareMike

Selasa, 27 Januari 2015

Kepada mimpi

ada malu ketika mata tak mampu tertutup
ketika dagu enggan merunduk, takluk
pada pandang mata merajuk
mengamuk menuntut masuk
raga yang mengentup
Hai mimpi.. Jangan merasuk!

Selasa, 20 Januari 2015

rindupun mampu bertepuk sebelah tangan

tidak akan habis aku ceritakan padamu, tentang rindu.
ceritanya selalu mengalun mendayu
kali ini akan aku kisahkan padamu
sebuah rindu yang tersedu pilu
tidak lagi menyalahkan waktu, jarak, ruang, atau apapun itu
ini tentang rindu yang mengadu
pada siapa awalnya, rindu pun tak tahu
sebuah rindu yang diacuhkan rindu.
rindu yang tidak lagi berbalas rindu
rindu yang menunggu sebuah ucapan "aku juga rindu"
rindu sepihak kata sahabatku, berteouk sebelah tangan ujarmu
rindu tersedak mendengar kalimatmu
dia pikir, hanya cinta yang sejahat itu
tapi kali ini rindu tahu, rindupun mampu begitu

ah, lagi-lagi rindu

-------------------------------------------------
fakfak, 29 desember 2014
-DH-

Selamat Ulang Tahun, Kamu

kamu dalam aku hari ini
menunggu lilin tertiup mati
sepotong kue, di kepalamu
sebuah jam, di kepalanmu

berdetak detik Tik!

dua puluh dua lembar berlalu
penuh sesak dengan nama
sebagian terabaikan waktu
sebagian lagi sibuk menyapamu, malu

hai apa kabar rindu?

pena menyapa tersipu
menawarkan menjadi kekasih
iringi kamu dalam aku
berkisah di lembar lain, kertas putih

selamat ulang tahun, kamu!

-----------------------------------------------
fakfak, 15 januari 2015
-DH-