Subscribe:

pulsa

Jumat, 19 September 2014

Mana Dusta, Mana Nyata - Dekat (Lirik)

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata

mana yang dusta.. mana yang nyata..

jangan jangan jangan lagi jangan lagi
kau ulang kau ulang kau ulang lagi ulang lagi

bisa kau tutupi dengan dusta
jadi menumpuk bagai pagoda
begitu tinggi hingga tak lagi bisa kumelihat puncaknya
sebelum kau buat hatiku jadi abu
cintaku patah arang jujur saja padaku
dimulai dari sekarang

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata

Aku ingin kamu berjanji
untuk tidak berbohong lagi
aku bosan menerka-nerka
mana yang dusta mana yang nyata


jangan jangan jangan lagi jangan lagi
(jika kau ulang aku akan mati)

kau ulang kau ulang kau ulang lagi ulang lagi
(RAP)


--------------------------------------------
Dekat merupakan "tranformasi" baru dari grup vokal Tangga, album pertama mereka EP bisa didapatkan gratis secara legal di musikdekat.tumblr.com . Fresh album, fresh music! ga perlu pake ragu, so grab fast!!! follow their account @musikdekat for more info.

Support!


Dengarkan aku

Aku ingin berbicara padamu
walau bukan pada raga yang disana terbemam rasamu
Kalau kau tanya mengapa baru sekarang aku mendekat padamu
Tanyakan saja pada rasa di ragamu
Kenapa begitu la berdiam bagai patung tanpa suara
Disaat aku menunggu untuk sekedar berbicara di depan ragamu
Aku tidak pernah tau bagaimana sebenarnya yang tertulis dihatimu
Setidaknya itu dulu, ketika satu dekade lebih berlalu
Akhirnya patungmu diberi sejumput rasa untuk bersuara
Walau mungkin sekedar menuliskan kata
Itu yang membuka mataku, mata hatiku
Buatku berhasrat untuk berbicara padamu, walau bukan pada raga yang disana ada rasamu.

Tak perlu kau khawatirkan apa yang akan kukatakan
Aku tidak akan memakimu
Mengeluarkan kata yang hanya akan buatmu benci padaku
Aku tidak akan mendiamkanmu
Seperti yang berlalu satu dekade pada ragamu. Menjadi patung
Tidak juga sedikitpun menyentuh ragamu, aku tidak akan rela ada jiwa lain yang akan menangis tersedu

"lalu apa?" katamu dalam khayalku
Aku ingin berbicara padamu
Pada raga yang menyimpan rapi rasamu
Ucapan terimakasih yang dalam dari jiwaku
Dari jiwa yang menunggu kabar darimu sejarak satu dekade

Balikkan lagi ragamu, aku sudah puas berbicara padamh
Pada selembar gambar yang tersimpan rapi di buku biruku
Kembangkan lagi senyummu, aku sudah tak butuh lagi ragamu.

Semoga.

-----------------------------
Jakarta, 19 september 2014