Subscribe:

pulsa

Minggu, 22 Februari 2015

Buat yang selalu kami datangi rumahnya

 Kepada bapak,ibu yang saya hormati.
Mohon maaf jika akhirnya saya putuskan menuliskan surat ini. Mohon maaf jika dalam surat ini terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan. Saya menghormati bapak-ibu, sungguh. Karena itu saya memilih untuk menuliskan surat ini.

Bapak-Ibu, saya mengerti benar tugas yang diberikan pada kami kadang mengesalkan. Kami sering sekali datang dengan hal-hal yang kadang tidak dianggap penting oleh banyak orang, walaupun sebenarnya penting tentu saja. Kadang di antara kami datang di waktu yang kurang tepat, tapi percayalah kami sudah berusaha memanfaatkan waktu yang kami semaksimal mungkin. Tentu saja, karena bukan hanya satu atau dua rumah saja yang akan kami datangi.

Bapak-ibu yang saya hormati, tugas kami adalah mencari dan mengumpulkan data. Itulah kenapa ada kantor kami. Kantor yang sering dikenal dengan kantor statistik, lebih terkenal dari nama singkatannya BPS. Tugas kami salah satunya adalah mengumpulkan data, walaupun tentu saja lebih banyak pekerjaan lain disana.

Bapak-ibu yang saya hormati, saya sadar betul terkadang terasa kesal pada kami yang selalu bertanya dan bertanya tentang kehidupan dalam rumah tangga. Bukan, bukan karena kami ingin mencampuri urusan rumah tangga. Tapi karena ini tugas kami, sungguh. Tidakkah Bapak dan Ibu mengerti, betapa berartinya sebuah data. Terkadang kami menjadi pusat kesalahan ketika ketidak benaran data yang kami sampaikan ke umum. Saya mengakui, kami pun manusia tentu saja punya celah untuk sebuah ketidak sempurnaan. Tapi tolong juga percaya, banyak dari kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan data terbaru dan benar. Itulah kenapa kami selalu bersedia berlelah-lelah mendatangi rumah-rumah bapak-ibu. Teman-teman saya rela berjalan kaki mengunjungi semua rumah, perusahaan, naik turun medan yang sulit, dikejar anjing, diusir, atau banyak perlakuan lain yang tentu saja kadang kurang menyenangkan. Tapi, kami tetap berusaha melakukan pekerjaan kami dengan baik. Tidak dengan menebak-nebak. Tidak dengan berdasarkan khayalan kami saja. Kami selalu berusaha memotret dengan benar apa yang ada di lapangan.

Bapak-ibu yang saya hormati, terimakasih untuk penerimaan yang baik kepada kami. Kami tidak minta segelas air putih atau pelayanan apapun itu. Kami sudah sangat senang jika bapak-ibu mau menerima kami dengan baik, dan mau menjawab data yang kami minta dengan senyuman. Itu sudah lebih dari cukup menghilangkan kelelahan kami.

Bapak-ibu yang saya hormati, kami memang tidak bisa memberikan secara langsung hasil dari apa yang sudah kami kumpulkan dari bapak-ibu karena beliau-beliau pengambil kebijakan diataslah yang berhak mengambil keputusan. Tugas kami hanya mendata dengan baik, dengan benar dan tidak mengada-ada. Tanpa rekayasa. Kami rela berlelah-lelah untuk itu. Karena tentu saja itu tugas kami dan amanah kami ada pada tugas itu.

Bapak-ibu yang saya hormati, terimakasih telah menerima kami dengan sepenuh hati. Semoga apa yang menjadi tugas dan pekerjaan bapak-ibu maupun anak dan semua keluarga dilancarkan seperti bapak-ibu yang melancarkan tugas kami. Karena sesungguhnya mengumpulkan data di negeri ini tidak mudah. Mungkin bapak atau ibu yang pernah melakukan penelitian atau anak-anak bapak-ibu pernah merasakan ini. Karena itu setiap senyuman dan jawaban serta waktu yang diberikan bapak-ibu tidak membuat bapak-ibu bosan atas kedatangan kami. Kami berharap semakin banyak yang seperti bapak-ibu di negeri ini. Yang sadar atas pentingnya data.

Bapak-ibu yang saya hormati, yang mungkin merasa terganggu dengan kedatangan kami yang terus menerus sehingga enggan memberikan data yang kami minta. Saya mohon maaf sebesar-besarnya, maafkan kami jika kami sering mengganggu ketenangan keluarga maafkan kami jika membuat bapak-ibu kesal. Tapi kami hanya mempunyai satu amanah, mendapatkan data yang memang ada di lapangan dan tidak mengada-ngada. Maafkan kami yang tidak bisa memberikan imbalan langsung kepada bapak-ibu. Mudah-mudahan bapak-ibu bisa mengerti, kami melakukan ini karena ini tugas kami. Seperti tugas bapak mencari nafkah buat keluarga, seperti tugas ibu mendidik dan menjaga anak. Inilah kami, inilah tugas kami, inilah tanggung jawab kami, amanah kami. Semoga bapak-ibu bisa mengerti.

Terimakasih untuk kesabaran dan pengertiannya.

Salam hormat dari salah satu insan statistik yang masih akan terus datang untuk meminta data.


fakfak, 22 februari 2015

@dede_crh

#30harimenulissuratcinta
hari ke-24

@PosCinta @MungareMike