Subscribe:

pulsa

Rabu, 11 Februari 2015

Superfriend

Hai bro!
Akhirnya punya kesempatan juga nulis surat ini buat lo. :D
Lo tau kan gue lagi ngikutin event #30HariMenulisSuratCinta dan ini ceritanya adalah surat (bukan) cinta buat lo. Spesial dari gue. Sebenernya mau gue tulis dari lama, cuma tanggal yang paling pas ya sekarang. Soalnya surat hari ini harus make tema, dan gue bingung nulis tema ini kemana selain ke lo. Haha.

Oke sebenernya gue bingung surat ini harus diisi seperti apa, toh kita berdua masih sering bbm-an, whatsapp-an, sms-an, telpon-an dan an an yang lain juga termasuk mention-an. Kayaknya setelah ini lo bakal mention gue. :p Tapi segala yang tertulis dan bertahan di dunia maya sepertinya lebih menyenangkan buat jadi kenangan. That's why gue putusin untuk tetap meneruskan surat ini. Eh, sebelumnya gue mau ngasih peringatan. Lo gak boleh nangis karena baca ini! Ntar dikira gue lagi ngirim surat teror ke lo. Haha.

Lo ingat gak sih bro bagaimana awalnya kita bisa saling kenal? Jujur saja sebagai makhluk yang sangat mudah melupakan sesuatu, gue gak punya ingatan apapun tentang itu. Gue cuma sadar kalau kita semakin akrab dan dekat begitu saja. Seiring dengan banyaknya kegiatan yang kita lakuin bersama-sama. Semuanya berlangsung dengan ajaib. Begitu saja. Gue selalu senang Tuhan memberikan keajaiban-keajaiban seperti ini di hidup gue. Gue harap lo juga memperhatikan hal kayak gini. Banyak hal yang ajaib yang sudah kita dapatkan bro, jadi sayang saja menurut gue kalau hal tidak penting merusak segala keajaiban yang kita dapat.

Bro, gue tidak tau kenapa gue bisa merasa dekat dengan lo. Bukan sesuatu hal mudah bagi gue bisa dekat dengan orang lain. Mungkin karena kegemaran kita yang hampir serupa (kecuali hobi ngoding lo yang tidak gue mengerti :p), lo dan gue senang dengan sesuatu yang baru, dunia relawan, dunia mengajar, dan kesamaan terbesar kita adalah WE LOVE KIDS! Ya, kita berdua spesies makhluk yang bisa merasa sangat bahagia jika bertemu dengan yang namanya anak-anak. Mereka itu seperti selalu membawa virus-virus kebahagiaan yang siap disuntikkan dimana saja, dimanapun mereka berada. Dan kita adalah orang-orang yang selalu sukses tersuntik virus mereka. Kita seperti mampu ngelupain hal yang tidak menyenangkan disekitar kita kalau kita sudah dihadapkan sama anak-anak. Kita sama-sama rela untuk capek asal itu untuk bertemu dengan anak-anak. Ajaibnya, dimanapun lo dan gue berada sepertinya selalu ada anak-anak. Itu keajaiban yang menyenangkan. :)

Bro, ada hal yang gue rasa mampu membuat gue "betah" bertahan untuk dekat dengan lo. Lo tipe orang yang tidak pernah memaksa gue menceritakan apa yang tidak ingin gue ceritakan. Itu membuat gue nyaman. Gue minta maaf kalau terkadang gue tidak peka untuk mulai bertanya apa yang lagi lo pikirkan atau apa yang menjadi beban di diri lo. Itu semua karena gue sendiri bukan orang yang suka bercerita sembarangan jika gue ngerasa hal itu memang bisa gue simpan sendiri. Itu  juga sebabnya gue tidak pernah mencoba mengorek apapun yang ada dalam diri lo kecuali lo sendiri yang memang berniat untuk menceritakan itu ke gue. Gue bukan seperti kebanyakan cewek yang akan "memaksa" mengetahui apapun yang jadi rahasia teman terdekatnya. Gue percaya, setiap orang mempunyai hak untuk bercerita atau menyimpan rahasia mereka masing-masing. So, gue minta maaf kalau kadang ada beberapa hal yang tidak bisa gue ceritakan sepenuhnya. Bukan karena tidak percaya, itu hanya karena belum waktunya.

Bro, semenjak lo dan gue terpisah sama jarak yang sialan ini. Gue tidak lagi tau bagaimana lo ngejalanin kehidupan baru disana. Maafin gue yang beberapa kali tidak mengangkat telpon dari lo. Beberapa kali gue tidak peka kalau ternyata lo lagi butuh gue sebagai tempat cerita. Mudah-mudahan lo tau gue masih suka kehilangan mood gue sendiri, entah karena capek entah karena memang lagi malas (walaupun kadang memang karena alasan situasi, seperti waktu ada proses "uka-uka" di rumah gue :p). Itu sebabnya kadang gue tidak bersedia untuk di telpon sama lo bro. Bukan karena gue tidak perhatian sama lo, tapi karena kadang ya kadang gue lagi malas. Cuma malas. Memang gue pemalas mungkin ya. lo tau sendiri kamar gue selalu berantakan akibat kemalasan gue yang sering menjadi-jadi. :p Maafin gue kalau gue sering tidak ada saat lo benar-benar butuh. Maafin gue yang tidak pandai memberikan masukan ketika lo ada masalah. Maafin gue yang sering memasukkan rasa tidak percaya kalau menceritakan sesuatu ke lo. Tapi gue selalu bersedia menerima semua cerita lo, tertawa lo, tangisan lo atau apapun yang ingin lo lakuin (tentu saja ketika malas gue tidak sedang naik :p).

Bro, kadang hidup itu sering menyebalkan memang. Banyak hal di sekitar yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Banyak orang tidak menyenangkan yang rasanya pingin ditonjok atau ditembakin saja satu-satu. Tapi bro, kadang yang tidak kita sadari adalah ternyata bisa saja kita itu ternyata orang yang menyebalkan bagi sekitar kita. Ketika kita sebal sama orang, bisa saja disaat yang sama ada orang yang juga sedang sebal sama kita. Hidup selalu seperti itu. Selalu ada dua sisi di saat yang bersamaan.

Tapi bro, ketika kita hanya terus-terusan mengingat mereka yang menyebalkan. Akibatnya kita sendiri yang akan lelah. Lelah untuk memikirkan hal yang berlebihan. Gue pun sering sebal dengan banyak hal menjengkelkan di sekitar gue. Dulu gue sering marah, mikir sampai capek sendiri. Tapi sekarang gue sadar, tidak ada untungnya bersikap seperti itu. Sekarang gue lebih memilih untuk menutup semua hal yang menyebalkan itu dengan tembok kesenangan yang gue punya, tembok keajaiban yang gue susun sendiri. Mungkin tidak secepat itu, tentu saja gue akan marah awalnya tapi gue akan berusaha selesaikan marah itu secepatnya. Makanya beberapa kali ini lo liat gue malah tertawa ketika sebelumnya gue menceritakan masalah gue. Gue hanya tidak mau masalah kecil menutup kebahagiaan besar yang gue dapat. Lo harus coba itu.

Bro, mudah-mudahan lo tidak merasa terganggu dengan ocehan panjang gue diatas. Gue cuma ingin lo tau, walaupun saat ini gue dan lo terpisah jarak. Walaupun gue juga tidak tau kapan waktu akan membawa keajaibannya untuk kembali mempertemukan kita. Lo di pulau paling barat dan gue yang berada di pulau paling timur. Gue akan berusaha untuk selalu ada "disamping" lo. Meski tidak setiap saat, meski kadang gue malas mengangkat telpon lo. Trust me that i stand by you, bro.

Bro, menutup surat (bukan) cinta buat lo ini. Gue mau ngasih jejak di surat panjang kali lebar kali tinggi ini. Siapapun yang nanti bakal membagi undangan duluan. Tolong jangan berhenti untuk saling berkomunikasi seperti saat ini. Gue tidak mau lagi ngalamin putus kontak sama orang yang gue sudah anggap dekat karena alasan ikatan itu. Gue ga mau lagi ngalamin kayak gitu. Gue trauma. So, walaupun lo selalu mengelak waktunya belum sekarang. Tapi, waktu selalu punya cara menunjukkan misterinya. Gue percaya itu. Jadi, ini mudah-mudahan bisa jadi note buat kita. :D

Bro, lo sekarang lagi ngapain? Pasti lagi ngebaca ini dan berkata "bocaah bocaah". Haha. :p sudahan deh. Gue udah bingung mau nulis apaan. Nulis surat ke lo masa iya mau ngalah-ngalahin surat ke kecengan gue. Hahaha. :D

Sampai bertemu di watsap, sms, bbm, twitter dan atau kawan-kawan sejenisnya. :p keep smile. :))

Dari bro-mu di pulau paling timur. :3

Fakfak, 11 februari 2015

@dede_crh buat @aisyahhaq

Note: pak pos yang baik hati tolong anterin ini yaaaa.. :*

#30HariMenulisSuratCinta
"I stand by you"
Hari ke-13

@PosCinta @MungareMike