Subscribe:

pulsa

Kamis, 19 Februari 2015

Dear, bosse.

Hai bosse yang ganteng? Atau cantik?

Aku mau nyanyi dulu "kuterima suratmu dan kubaca dan aku mengerti~~~"

Bosse, aku sudah baca suratmu. Sebenarnya aku berniat mau menuliskan surat untuk bosse dan kang pos tersayang sebelum kamu menuliskan surat untuk aku dan kami. Tapi, ternyata 20 hari berlalu dengan banyak tujuan dan tanpa alamat bosse. Jangan marah ya bosse, aku akan berusaha menuliskan nanti. :)

Bosse, dua puluh hari cepat ya ternyata. Awalnya terpikir akan terasa lama dan sulit, eh ternyata tidak terlalu sulit dilewati. Kayaknya sih karena cinta bosse yang bikin semangat. :p eh, surat ini kan buat ngebales surat bosse ya. Maaf ya bosse jadi kesana kemari. Oke, langsung saja sekarang saya jawab.
Bosse, sejujur dan seingin-inginnya aku pengen banget ikut gathering. Apalagi ini tahun pertama kenal sama bosse dan kang pos yang kece-kece. Tapi bosse, jarak memang sialan ya. Huh. Selalu saja jadi alasan basi tentang pertemuan. Sepertinya jarak memang sengaja membuat masalah. Menyebalkan memang. Tapi itu kenyataan. Bosse, aku tidak bisa menghadiri gathering itu walaupun ingin tentu saja. Saat ini, aku ada di pulau paling timur Indonesia. Pulau yang terkenal dengan eksotisme alamnya. Kau tau bosse, disini indah banget! Pasti seru kalau saja gathering bisa diadakan di pulau cendrawasih ini. Bosse pernah kesini? Atau kang pos? Kalau saya bilang pulau cendrawasih, mudah-mudahan bosse tidak hanya mengingat raja ampat ya. Hehe. Soalnya aku memang tidak di tempat itu. Aku di kota yang sering di sebut kota pala. Kota fakfak.

Bosse, aku mau cerita sedikit tentang kota ini. Kali saja nanti bosse dan kang pos berminat untuk datang ke kotaku. Kota fakfak adalah salah satu kota di bagian "kaki" cendrawasih kalau bosse liat di peta Indonesia bosse bisa lihat di bagian bawah pulau irian yang terlihat seperti dua jari (atau kaki?), terserah deh apa yang bosse perhatikan. Kota ini terkenal dengan kota pala, karena pohon pala yang sangat banyak. Pala disini bisa dimakan begitu saja, dibuat manisan juga dijadikan sirup. Bosse harus nyoba. Disini bosse sulit menerapkan "bike to work", bukan karena orangnya pemalas tapi karena struktur tanah yang tidak memungkinkan untuk naik sepeda. Iya, disini jalannya naik dan turun semuanya. Susah sekali nemuin jalan yang benar-benar lurus. Ada belokan langsung tanjakan, setelah belokan langsung turunan. Disini pengusaha sepeda gak bakal laku. Haha.

Oh iya bosse, karena wilayahnya yang naik turun dan berada di tepian pulau seperti ini, kota ini dari tempat manapun yang dilihat adalah laut dan laut dan laut. Laut dan perahu serta kawan-kawannya sudah jadi pemandangan sehari-hari. Keluar rumah lihat laut, ke sekolah lihat laut, ke kantor lihat laut, ke pasar pun lihat laut, apalagi ke pantai. Haha. Kebayang kan asyiknya? Bagaimana, apa bosse sudah mulai tertarik buat kesini? :p satu lagi bosse, kota fakfak ini dikenal dengan durian fakfaknya yang super enak. Katanya, soalnya aku tidak suka sama durian jadi hanya bisa mengatakan katanya. Haha.

Bosse, maaf ya kalau surat balasan untuk bosse malah kemana-mana. Soalnya aku kesal tidak bisa ikut gathering dan ketemu dengan bosse. :( padahal bisa ketemu dengan kang pos yang bikin penasaran banget. Tapi apa daya. Long distance relationship, itu kali yang sedang aku alamin sekarang. Jadi, aku lebih memilih untuk mengenalkan kotaku pada bosse. Dengan harapan suatu saat, gathering bisa dilakukan disini. Semoga saja. Aamiin.

Bosse, sudah dulu ya. Aku mau nitip salam buat kang pos yang kece-kece sekece bosse. Kalau bosse berkenan gathering nanti tolong live twit dong. Biar aku disini pun bisa ikut merasakan kesenangannya. oke bosse? :))

Salam sayang.

@dede_crh
Fakfak, 19 februari 2015

#30HariMenulisSuratCinta
Hari ke-21

"One day one letter"

@PosCinta @MungareMike